"Para tester dan pelatih juga harus tau kondisi fisik melalui denyut nadi peserta," jelas Ahong
Selain itu, tambah Ahong lagi, beberapa hari sebelum test panitia dan pengurus cabang dan juga ranting melakukan rapat kordinasi agar hal hal yang tidak di inginkan terjadi seperti over laping dan terlalu berlebihan.
"Standar kurikulum di Banjarnegara insyaallah sudah aman, berstandar olahraga, selain hal diatas tadi, untuk selain tester resmi tidak diperkenankan ikut ngetes," ungkapnya tegas.
Baca Juga: Jenis Keris yang Beredar di Masyarakat, Mulai dari Isi, Macam dan Kategori Keris
Yang paling penting untuk pengurus cabang termasuk ketua, mereka turun langsung memantau pelaksanaan test kenaikan sabuk, hal ini menurutnya penting agar peserta diluar panitia tidak liar.
Ketua KONI Banjarnegara, Nurohman Ahong juga turut sampaikan duka cita terkait kasus yang terjadi pada pesilat Agil Hariyaji (21) yang meninggal dunia saat mengikuti latihan silat di sebuah perguruan silat di Karanganyar.
"Kami secara pribadi maupun mewakili teman teman pengurus KONI Banjarnegara turut berduka cita, semoga almarhum diterima disisiNya dan keluarga yang ditinggalkan bisa menerima dan lebih tegar," pungkasnya.
Baca Juga: Hitungan Dasar Hukum Alam Sri, Lungguh, Dunya, Lara, Pati, Begini Selengkapnya