Baca Juga: 14 Anak Ikuti Sunatan Massal, dalam Rangka HUT TNI ke 77 di RSI Banjarnegara
"Sehingga edukasi-edukasi kepada para penonton harus lebih disadarkan lagi, jadi pertandingan olahraga baik itu sepak bola maupun cabang olahraga apapun, ada yang menang ada kalah yang kalah," katanya.
Ia menyampaikan duka cita mendalam kepada seluruh keluarga korban meninggal dunia. Ia berharap insiden di Kanjuruhan merupakan yang terakhir terjadi pada sepak bola Indonesia.
"Saya sekali lagi sangat prihatin dan menyesalkan kejadian itu, dan apalagi sampai korbannya banyak. Saya berharap ini menjadi pelajaran betul-betul bagi kita, bukan hanya di Kanjuruhan tetapi di berbagai tempat," kata Zainudin.
Baca Juga: Kunci Jawaban IPS Kelas 6 SD MI Tema 3, Penemuan Televisi dan Perubahan Kehidupan Masyarakat
Diberitakan sebelumnya, Laga pertandingan Arema FC vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan Malang, Sabtu, 1 Oktober 2022 berakhir ricuh hingga menyebabkan korban tewas. Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta mengatakan 127 orang meninggal dunia, dua diantaranya anggota Polri.
Nico Afinta menuturkan sebanyak 34 orang dilaporkan meninggal dunia di stadion sedangkan lainnya meninggal saat mendapatkan pertolongan di sejumlah rumah sakit setempat.
Sementara itu, sampai saat ini terdapat kurang lebih 180 orang yang masih menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit tersebut.
Selain korban meninggal dunia, tercatat ada 13 unit kendaraan yang mengalami kerusakan, 10 diantaranya merupakan kendaraan Polri.