Sementara itu Komandan Tim SIBAT desa Lawen Adhe Benny Araneta mengaku sangat terkesan karena desanya dijadikan proyek penelitian dari IFRC pasca program yang dilaksanakan beberapa waktu lalu.
"Ini merupakan kebanggaan tersendiri bagi kami, dimana kami kedatangan tamu istimewa dari IFRC Swiss dan PMI Pusat yang pasti akan menjadi sejarah," ujarnya.
Lebih jauh dia menjelaskan dalam kegiatan tersebut, dilayani bersama tim Sibat menyajikan data terkait program pelibatan masyarakat dalam upaya percepatan penanggulangan Covid-19.
“Data kami sajikan lengkap sesuai yang dibutuhkan dan tentunya berkorelasi kepada aksi nyata dan hasil kinerja yang telah dicapai,” tegas Abhen.
Baca Juga: Donor Darah HUT PGRI dan Korpri di Banjarnegara Kumpulkan Ratusan Kantong, Tanda Cinta Untuk Sesama
Selain data yang disajikan, diinformasikan juga memberikan argumentasi berdasarkan keinginan hasil kinerja terkait program vaksinasi dan proses edukasi kepada masyarakat dengan menghadirkan sejumlah tokoh masyarakat.
“Beberapa masyarakat penerima manfaat kami hadirkan seperti guru, kelompok budaya, bidan desa, FKD dan perwakilan PKK serta kelompok lainnya,” lanjutnya.
Dalam sesi forum diskusi tersebut juga disampaikan beberapa metode yang dilakukan oleh Tim Sibat dalam melakukan sosialisasi dan edukasi kepada beberapa kelompok masyarakat sesuai segmentasi.
Seperti mendorong sebelumnya PMI Banjarnegara menjadi salah satu objek yang dipilih oleh IFRC untuk melakukan penelitian pelibatan masyarakat dan memiliki dampak yang dapat dilihat berdasarkan program yang dijalankan.