Menggapai Kesempurnaan Puasa Ramadhan, Tuannya Bulan - 2

- 2 April 2023, 06:47 WIB
Prof Ahmad Rofiq foto dengan latar belakang karya Syofwatillah Mohzaib alias Gus Opat. Gus Opat dikenal sebagai inisiator Baitul Quran Akbar atau Mushaf Quran Akbar, yang beralamat di Pondok Pesantren Al-Ihsaniyah Gandus Palembang. Karya Gus Opat yang lain adalah kaligrafi pintu dan ornamen Masjid A
Prof Ahmad Rofiq foto dengan latar belakang karya Syofwatillah Mohzaib alias Gus Opat. Gus Opat dikenal sebagai inisiator Baitul Quran Akbar atau Mushaf Quran Akbar, yang beralamat di Pondok Pesantren Al-Ihsaniyah Gandus Palembang. Karya Gus Opat yang lain adalah kaligrafi pintu dan ornamen Masjid A /Ali A/

Baca Juga: Negara ASEAN Berlakukan Mata Uang Lokal dalam Transaksi Perdagangan

Puasa melahirkan sifat dan sikap kasih sayang dan kelembutan pada orang-orang fakir dan miskin. Ketika seseorang dilanda sakit dan pedihnya kelaparan, maka ia akan ingat kelaparan.

Puasa merupakan rukun (tiang) agama yang paling kokoh dan qanun syara’ yang kuat. Dengan puasa, dihadang nafsu ammarah yang memicu dan memacu perilaku keburukan.

Puasa juga merupakan kendaraan dari amal perbuatan hati, dari larangan makan dan minum, hubungan suami istri, dan hal lain yang dapat membatalkan puasa.

Baca Juga: Perempuan PGRI Banjarnegara Berbagi Kebahagiaan Bersama Anak Yatim Piatu, Yuk Intip Kegiatannya

Sebagaimana Firman Allah dalam QS. Al-Ahzab (33): 35; “Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyu', laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar”.

Puasa itu Perisai

Puasa itu perisai, dan apabila seseorang puasa maka janganlah berkata kotor, jangan berburu-buru, maka apabila seseorang mengumpatnya atau memeranginya, maka berkatalah: Sesungguhnya aku sedang puasa. Dan demi Dzat yang jiwa Muhammad di dalam kekuasaan-Nya, sungguh aroma mulut orang yang puasa lebih wangi di sisi Allah dari wanginya minyak misik (kasturi). Bagi orang yang puasa ada dua kegembiraan, mereka bergembira saat berbuka dan saat berjumpa Tuhannya, bergembira dengan puasanya” (Riwayat Muslim). 

Menjalankan dan menyempurnakan ibadah puasa: “Setiap amal Anak Adam dilipatgandakan, kebaikan dengan sepuluh kali padanannya hingga tujuhratus kali lipat, Allah berfirman, kecuali puasa, maka sesungguhnya puasa itu untuk Aku dan Aku akan membalasnya langsung.

Halaman:

Editor: Ali A

Sumber: Prof Ahmad Rofiq


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x