Negara ASEAN Berlakukan Mata Uang Lokal dalam Transaksi Perdagangan

- 1 April 2023, 21:38 WIB
Ilustrasi - negara ASEAN berlakukan mata uang lokal dalam transaksi perdagangan
Ilustrasi - negara ASEAN berlakukan mata uang lokal dalam transaksi perdagangan /Dwi Widiyastuti/Pixabay/EmAji

BANJARNEGARAKU – Negara ASEAN akan berlakukan uang lokal sebagai alat traksaksi perdagangannya. Dengan demikian dollar Amerika yang selama ini digunakan akan ditinggalkan secara berlahan. Uang lokal dirasa bisa menjadi Duta Ekonomi di negara kawasan ini.

Sudah saatnya kita menggunakan uang lokal untuk transaksi karena akan memperkuat pemulihan ekonomi yang tak menentu. Cara ini sebagai terobosan untuk memperbaiki dan promosi eksport dan investasi.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menjelaskan rencana ini ikut dibahas dalam pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral se-ASEAN (ASEAN Finance Ministers and Central Bank Governors/AFMGM) yang dilakukan di Bali sejak 29 Maret 2023.

Baca Juga: Kesempurnaan Puasa Ramadhan, Prof Ahmad Rofiq: Wujud Ketaatan Hamba kepada Allah SWT - 1

"Untuk perbaikan pemulihan ekonomi dan menahan spill over global di kawasan ini di antara Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral sepakat untuk perkuat kesepahaman eksternal termasuk memperbaiki dan mempromosikan ekspor dan investasi sehingga kita bisa perkuat keseimbangan dan cadangan devisa," ujar Perry Warjiyo di Bali Nusa Dua Convention Centre (BNDCC), Nusa Dua, Bali, Jumat (31/3/2023).

Selain itu, diversifikasi mata uang untuk perdagangan internasional merupakan sebuah inisiatif yang penting untuk menopang ekonomi di kawasan Asia Tenggara.

"Dalam aspek ini negara-negara ASEAN sepakat untuk menegaskan kembali ketahanan antara satu dan lainnnya dengan penggunaan mata uang lokal untuk mendukung perdagangan dan investasi lintas batas di kawasan Asean," ujar Perry.

Baca Juga: Mengapa Kucing Bisa Menangis? Sedihkah atau Sakit?

Perry menjelaskan tahun lalu di bawah Presidensi G20 Indonesia di Bali November, 5 bank sentral di Asia Tenggara, mulai dari Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, dan Filipina telah menandatangani MoU terkait dengan interkonektivitas pembayaran lintas batas, termasuk penggunaan QRIS untuk transaksi lokal.

Selanjutnya akan ada negara ASEAN yang ikut berpartisipasi mulai dari Vietnam, Brunei, Kamboja, dan Laos.

"Vietnam, Brunei, Kamboja, Laos memberikan niat mereka untuk bergabung untuk laksanakan konektivitas pembayaran regional dan juga masa depan Asean akan juga meningkatkan upaya dan menghubungkan pembayaran lintas batas di bawah proyek Bank For International Settlement (BIF)," ungkap Perry.


Halaman:

Editor: Ali A

Sumber: @smindrawati


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x