BANJARNEGARAKU.COM - Robert Hanssen, mantan agen FBI yang dituduh berkhianat dengan menjadi mata-mata Rusia digambarkan sebagai yang paling merusak dalam sejarahnya, ditemukan tewas di sel penjaranya pada Senin 5 Juni 2023.
Pihak Amerika Serikat (AS) menjelaskan, Hanssen, 79 tahun, dijatuhi hukuman penjara seumur hidup pada tahun 2002 setelah mengaku bersalah menjadi mata-mata untuk Uni Soviet dan kemudian Rusia selama lebih dari 20 tahun.
Dilansir Banjarnegaraku.com dari Reuters, Selasa 6 Juni 2023, Biro Penjara dalam sebuah pernyataan tidak memberikan penjelasan terkait penyebab kematian.
Hanya diterangkan, staf penjara memulai langkah-langkah penyelamatan setelah menemukan Hanssen tidak responsif pada Senin pagi, tetapi tidak berhasil menyelamatkan jiwanya.
Baca Juga: Rusia Melepaskan Serangan Drone Terbesar di Ibu Kota Ukraina Menjelang Perayaan Kyiv Day
Penegasan, Hanssen bergabung dengan FBI pada tahun 1976 dan mulai menjual informasi rahasia ke Uni Soviet pada tahun 1985, menurut situs FBI.
Pada saat penangkapannya tahun 2001, dia diberi kompensasi lebih dari $1,4 juta oleh Uni Soviet (Rusia) dalam bentuk tunai, dana bank, dan berlian, sebagai ketidakseimbangan atas pengorbanan banyak sumber daya manusia, teknik intelijen, dan dokumen rahasia ASI.
Penyelidik FBI bekerja selama bertahun-tahun untuk mencoba mengidentifikasi mata-mata di barisan mereka. Dalam minggu-minggu penangkapannya pada Februari 2001, sekitar 300 personel sedang melakukan penyelidikan dan pemantauan Hanssen, menurut FBI.