"Sebagai kader PDI Perjuangan saya merasa tersinggung dengan pencabutan baliho Pak Ganjar dan Pak Mahfud dan bendera yang merupakan lambang kebanggaan kami hanya karena ada kunjungan Presiden ke Bali untuk meninjau harga. Aneh kan?," ucapnya.
"Perlu juga diingat selama ini Pulau Bali merupakan basis massa PDI Perjuangan jadi wajar-wajar saja bila baliho dan bendera PDI Perjuangan banyak dipasang di sana," sambungnya.
Pj Gubernur Bali Sebut Pencopotan untuk Menjaga Estetika Ketika Acara dan Akan Dipasang Kembali
Pj Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya buka suara terkait pencopotan baliho capres cawapres Ganjar Pranowo dan Mahfud MD. Dia mengatakan baliho tersebut tidak dicopot namun digeser sementara untuk menjaga estetika dan dipasang kembali setelah acara selesai.
"Yang dilakukan adalah menggeser sementara alat sosialisasi berupa baliho agar estetika terjaga dan setelah selesai kegiatan alat sosialisasi baliho tersebut sudah terpasang kembali. Jadi dapat saya tegaskan di sini tidak ada maksud lain kecuali agar kegiatan dapat berjalan dengan nyaman," katanya.
Baca Juga: Trik Canggih Pasukan Siber Hamas, Berhasil Retas Sistem Keamanan Israel Lewat Modus Ini....
Jokowi Buka Suara Terkait Pencopotan Atribut Ganjar - Mahfud
Sebelumnya, beberapa hari yang lewat publik dihebohkan dengan pencopotan atribut PDI Perjuangan dan Ganjar Pranowo - Mahfud MD ditempat kunjungan kerja Presiden Joko Widodo.
Atribut di sekitar Balai Desa Batu Bulan, Kabupaten Gianyar, Bali, dicopot sebelum kunjungan Jokowi dan atribut pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Ganjar dan Mahfud juga ikut dicopot pada Selasa, 31 Oktober 2023.