Network
BANJARNEGARAKU.COM - Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi, menyoroti akar masalah pengungsi Rohingya dalam Global Refugee Forum (GRF) di Kantor PBB, Jenewa, Swiss, pada Rabu (13/12).
Diberitakan Antara bahwa Retno menegaskan bahwa kekerasan yang terus terjadi di Myanmar sebagai hasil dari pertentangan antara junta militer dan warga sipil telah mendorong warga Rohingya untuk meninggalkan negara tersebut, dengan sebagian besar akhirnya mencari perlindungan di Indonesia.
Dalam keterangannya, Retno mengajak masyarakat internasional untuk bekerja sama dalam menghentikan konflik di Myanmar dan memulihkan demokrasi di sana. Ia berpendapat bahwa penyelesaian akar masalah ini akan memungkinkan pengungsi Rohingya untuk kembali ke rumah mereka di Myanmar.
Baca Juga: Presiden Jokowi Sikapi Pengungsi Rohingya, Begini Realita Kecurigaan Tentang TPPO
Pentingnya penyelesaian konflik tersebut diakui Retno sebagai langkah krusial dalam menangani masalah pengungsi.
Kekerasan yang terus berlanjut di Myanmar tidak hanya memaksa warga Rohingya meninggalkan tanah airnya tetapi juga meningkatkan kompleksitas isu ini, terutama terkait dengan tindak pidana perdagangan dan penyelundupan manusia.
Menlu Retno menjelaskan bahwa praktik tindak pidana perdagangan dan penyelundupan manusia semakin mempersulit penanganan isu pengungsi. Ia menekankan bahwa Indonesia bersedia melawan tindak pidana ini, namun juga mengajak kerja sama internasional dalam upaya ini.***
