Pengamat: Gibran Fokus pada Gimik dan Tampak Seolah Sudah Persiapan untuk 'Melecehkan' Lawan di Panggung Debat

- 25 Januari 2024, 07:58 WIB
Beredar foto nilai ijazah Gibran setara IPK 2.3 dalam sistem IPK Indonesia
Beredar foto nilai ijazah Gibran setara IPK 2.3 dalam sistem IPK Indonesia /Gibran Rakabuming

BANJARNEGARAKU.COM - Gibran Rakabuming Raka, calon wakil presiden nomor urut 2 dalam Pilpres 2024, mendapat sorotan tajam dari Muhammad Iqbal, seorang pengamat politik dari Universitas Jember (Unej). Menurut Iqbal, Gibran masih belum matang dalam hal kecerdasan emosional, terutama terlihat dalam penilaian atas performanya dalam debat keempat yang digelar oleh KPU RI di Jakarta Convention Center (JCC) pada tanggal 21 Januari.

Diketahui debat keempat, yang melibatkan para cawapres, membahas berbagai tema seperti energi, sumber daya alam, pangan, pajak karbon, lingkungan hidup, agraria, dan masyarakat adat.

Baca Juga: Bawaslu Banjarnegara Gelar Sosialisasi Implementasi Perbawaslu Nomor 9 Tahun 2019 dan PKPU 25 Tahun 2023

Diberitakan Antara pada Rabu 24/1 bahwa Iqbal mengungkapkan bahwa pengaruh debat terhadap opini publik hanya sekitar tiga sampai tujuh persen, namun, ia memandang wajar jika masyarakat merespon Gibran dengan sentimen negatif. Iqbal menyatakan bahwa dari segi pengalaman, Gibran belum mencapai kedewasaan yang cukup, dan kekurangan kecerdasan emosionalnya terlihat jelas.

Dalam analisisnya, Iqbal menyebut bahwa Gibran cenderung fokus pada gimik dan menyerang lawan-lawannya secara personal. Di sisi lain, cawapres lain seperti Mahfud Md dan Muhaimin Iskandar dinilai lebih substansial dalam menyampaikan gagasan mereka.

Iqbal menjelaskan bahwa dalam komunikasi debat, terdapat dua strategi lazim yang digunakan, yakni komunikasi suportif dan defensif. Gibran dianggap menggunakan strategi defensif dengan lebih banyak menanyakan terminologi yang bersifat demonstratif.

Baca Juga: TPN Ganjar-Mahfud Bereaksi, Usai Pernyataan Jokowi Bilang Presiden Boleh Memihak di Pilpres 2024 Mendatang...

Contoh dari debat tersebut adalah saat Gibran mengajukan pertanyaan mengenai greenflation kepada Mahfud tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut. Ia juga terlihat "mengolok-olok" Mahfud yang dianggapnya tidak menjawab pertanyaan dengan baik.

Pada segmen lain, Gibran menanyakan alasan tim kampanye pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar menggaungkan penggunaan lithium ferrophosphate (LFP) dalam baterai kendaraan listrik tanpa memberikan penjelasan rinci.

Iqbal menilai taktik yang digunakan oleh Gibran menunjukkan kecongkakan dan persiapan untuk melecehkan lawan-lawannya di panggung debat. Sementara itu, Mahfud terlihat memiliki kecerdasan intelektual dan emosional yang lebih matang, sementara Muhaimin menunjukkan kecerdasan situasional dengan tetap tenang saat menerima sindiran dari Gibran.

Baca Juga: Mahfud MD Siap Mundur dari Jabatan Menko Polhukam untuk Fokus pada Kampanye Pilpres 2024

Meskipun debat menjadi ajang untuk menampilkan visi dan gagasan, Iqbal menegaskan bahwa tampilan dan strategi komunikasi cawapres juga memiliki peran penting dalam membentuk citra dan opini publik.

KPU RI telah menetapkan tiga pasangan capres-cawapres peserta Pilpres 2024, dengan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md nomor urut 3.***

Editor: Afif Fatkhurahman

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x