Frustasi Belum Temukan Tawanan, Terowongan di Jalur Gaza Direndam Air Laut

- 31 Januari 2024, 13:20 WIB
Israel mulai membanjiri terowongan Gaza Para pejabat AS mengatakan proses ini akan memakan waktu berminggu-minggu dan tidak jelas apakah ini akan efektif karena para pejuang terus membunuh tentara Israel yang menyerang. Sumber : The Cradle
Israel mulai membanjiri terowongan Gaza Para pejabat AS mengatakan proses ini akan memakan waktu berminggu-minggu dan tidak jelas apakah ini akan efektif karena para pejuang terus membunuh tentara Israel yang menyerang. Sumber : The Cradle /

BANJARNEGARAKU.COM - Pada Selasa (30/1), militer Israel mengumumkan penggunaan strategi kontroversial dengan memompa air laut untuk membanjiri jaringan terowongan bawah tanah yang diklaim milik Hamas di Jalur Gaza.

Pasukan Pertahanan Israel (Israel Defense Forces/IDF) secara resmi mengakui penerapan strategi tersebut, yang telah memicu keprihatinan dari pakar hidrologi dan lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) terkait dampaknya terhadap kualitas air minum di Gaza serta pertanian.

Baca Juga: Pemukim Ilegal Israel Demo Tuntut Kabinet Netanyahu Bubar dan Segera Gelar Pemilu

Menurut pernyataan IDF, langkah ini merupakan bagian dari cara yang digunakan oleh IDF untuk menetralisir jaringan terowongan bawah tanah. IDF menegaskan bahwa kemampuan ini dikembangkan dengan memperhitungkan karakteristik tanah dan sistem air di daerah tersebut agar tidak merusak kualitas air tanah.

Mereka menegaskan bahwa pemompaan air dilakukan sesuai dengan metode operasi yang tepat untuk setiap kondisi dan hanya dilakukan pada rute dan lokasi terowongan yang sesuai.

Data Israel menunjukkan bahwa terowongan-terowongan Hamas membentang sepanjang sekitar 560-725 kilometer di bawah daerah kantong pesisir Palestina. Meskipun demikian, surat kabar Amerika Serikat (AS) The Wall Street Journal melaporkan bahwa sekitar 80 persen sistem terowongan Hamas masih utuh.

Baca Juga: Tentara Israel Ditangkap dengan Tuduhan Memperkosa Rekan Perempuannya dalam Tugas di Jalur Gaza

Operasi militer Israel ini terjadi sebagai respons atas serangan tak terduga lintas perbatasan yang dipimpin oleh Hamas terhadap komunitas-komunitas di Israel selatan. Serangan tersebut menewaskan sekitar 1.200 orang.

Sejak Israel melancarkan serangan besar-besaran pada 7 Oktober 2023, laporan terbaru dari Kementerian Kesehatan Palestina yang berbasis di Gaza menyebutkan bahwa sedikitnya 26.751 warga Palestina tewas dan 65.636 lainnya luka-luka di Jalur Gaza.***

Editor: Afif Fatkhurahman

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah