Hari Raya Galungan dan Kuningan Untuk Umat Hindu di Bali, Inilah Arti Kedua Perayaan Tersebut.....

- 28 Februari 2024, 16:49 WIB
Hari Raya Galungan dan Kuningan. Hari Raya Galungan dan Kuningan Untuk Umat Hindu di Bali, Inilah Arti Kedua Perayaan Tersebut.....
Hari Raya Galungan dan Kuningan. Hari Raya Galungan dan Kuningan Untuk Umat Hindu di Bali, Inilah Arti Kedua Perayaan Tersebut..... /Bali United/

BANJARNEGARAKU.COM - Galungan dan kuningan merupakan salah satu hari raya umat Hindu yang selalu diperingati setiap tahun. Simak informasi terkait apa yang dimaksud dengan hari raya Galungan dan Kuningan untuk umat Hindu Bali.

Dikutip banjarnegaraku.com dari beritdiy.pikiran-rakyat.com, Peringatan Galungan merupakan hari untuk memperingati terciptanya alam semesta beserta isinya. mengutip dari situs dibus.bulelengkap.go.id Hari raya suci Galungan dirayakan oleh Umat Hindu di bali setiap 6 bulan atau 210 hari sekali.

Baca Juga: Prabowo Resmi Sandang Jendral Kehormatan, Lepas Terima Penghargaan Kenaikan Pangkat Istimewa dari Presiden

Dan untuk kata Galungan diambil dari bahasa Jawa Kuno yang artinya bertarung, dapat juga disebut dengan "dungulan" yang berarti menang.

Sehingga perayaan hari raya Galungan yang dilakukan oleh umat Hindu di bali sebagai bentuk ucapan syukur atas kemenangan Dharma Melawan Adharma. Umat Hindu di Bali melakukan persembahan kepada Sang Hyang Widhi Wasa serta Dewa Bhatara dengan segala manifestasinya.

Sementara itu, mengutip dari situs yang sama Hari raya Kuningan atau sering disebut Tumpek Kuningan jatuh pada hari saniscara kliwon wuku kuningan, tepatnya 10 hari setelah hari raya Galungan. Sama seperti Galungan hari raya Kuningan juga diperingati setiap 6 bulan sekali.

Baca Juga: Para Kader Gerindra Purbalingga Mendukung Ketua DPD Sudaryono Maju Pilgub Jateng, Ini Penjelasannya....

Kata Kuningan memiliki makna yang berarti mencapai peningkatan spiritual dengan cara introspeksi agar terhindar dari marabahaya.

Pada hari raya ini diyakini bahwa para Dewa, Bhatara, diiringi oleh para Pitara turun ke bumi hanya sampai setengah hari saja. Sehingga pelaksanaan upacara dan persembahyangan hari Kuningan hanya sampai tengah hari saja atau sampai pukul 12.00 WITA.

Berbeda dengan hari raya Nyepi yang sudah masuk hari libur Nasional, hari raya galungan menjadi hari libur untuk daerah Bali saja.

Baca Juga: Komeng Uhuy...Suaranya Tembus 2,3 Juta, Calon DPD Jawa Barat Petahana Terancam Gagal ke Senayan

Mengutip dari Surat Edaran Gubernur Bali Nomor 7 Tahun 2023 Hari Libur dan Dispensasi Pada Hari Raya Suci Hindu Tahun 2024:

- 9 Januari 2024 : Hari Raya Siwaratri

- 27 Februari 2024 : Hari Raya Suci Penampahan Galungan

- 28 Februari 2024 : Hari Raya Suci Galungan

- 29 Februari 2024 : Hari Raya Suci Umanis Galungan

- 8 Maret 2024 : Hari Raya Suci Penampahan Kuningan

- 9 Maret 2024 : Hari Raya Suci Kuningan

- 10 Maret 2024 : Hari Raya Suci Tawur Kesanga

- 11 Maret 2024 : Hari Raya Suci Nyepi Caka 1946

- 12 Maret 2024 : Hari Raya Suci Ngembak Geni

- 13 Juli 2024 : Hari Raya Suci Saraswati

- 17 Juli 2024 : Hari Raya Suci Pagerwesi

- 24 September 2024 : Hari Raya Suci Penampahan Galungan

- 25 September 2024 : Hari Raya Suci Galungan

- 26 September 2024 : Hari Raya Suci Umanis Galungan

- 4 Oktober 2024 : Hari Raya Suci Penampahan Kuningan

- 5 Oktober 2024 : Hari Raya Suci Kuningan.

Baca Juga: Beras Jenggawur Banjarnegara Sentuh Harga Rp 90 Ribu, Bumdes Tidak Setuju Harga Beras Diturunkan

Demikianlah informasi tentang apa yang dimaksud dengan hari raya Galungan dan Kuningan untuk umat Hindu di Bali. Semoga bermanfaatt.***
Ramadhan Sandi Babussalam

DISCLAIMER: Sebagian dari artikel ini sudah tayang di beritadiy.pikiran-rakyat.com pada 27 Februari 2024, dengan judul: Apa yang Dimaksud dengan Hari Raya Galungan dan Kuningan Untuk Umat Hindu Bali?

Editor: Dian Sulistiono

Sumber: beritadiy.pikiran-rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah