Network
BANJARNEGARAKU.COM – Meriah, Siwa-siswi SDIT Insan Mulia Karangkobar memadukan pertunjukan dan pameran produk dalam tajuk expo proyek P5 dan gelar karya.
Kegiatan yang dilaksanakan pada Sabtu 17 November 2022 tersebut merupakan kolaborasi penerapan 2 kurikulum yakni kurtilas dan kurikulum merdeka.
Kepala SDIT Insan Mulia Karangkobar Wenti mengatakan, acara bertemakan gerakan anti bullying tersebut sebagai langkah pengendalian dan pencegahan bullying di sekolah.
“Tema ini sebenarnya masuk dalam fase D di jenjang SMP, namun tema ini juga dapat masuk pada fase A yakni Bhineka Tunggal Ika,” ujarnya.
Baca Juga: PMI Banjarnegara Berbagi Cerita Bersama PMI Kota Salatiga 'Merajut Sinergi Dalam Kebersamaan'
Lebih jauh dia menjelaskan, siswa diajak untuk saling menghargai antar sesama, memiliki rasa empati, saling tolong-menolong, bisa menjaga gerak dan menjaga lisan serta saling mendukung dalam berprestasi.
“Hal ini sesuai dengan tujuan dari proyek penguatan profil Pelajar Pancasila sekaligus juga menjadi tujuan diselenggarakannya expo proyek ini,” lanjutnya.
Pihaknya menambahkan, antusiasme wali murid untuk menyaksikan acara luar biasa hampir 95% wali murid hadir, meluangkan waktunya ditengah kesibukannya untuk menyaksikan dan menikmati acara putra-putrinya.
Baca Juga: Ratusan Goweser Padati Alun-Alun Banjarnegara Ikuti Sepeda Santai HUT Korpri dan PGRI
Sementara itu ketua panitia kegiatan Eva mengatakan, kegiatan ini menjadi langkah awal SDIT Insan Mulia menjadi sekolah bebas bully dan siswa dapat menjadi insan mulia yang saling menyayangi.
“Ada dua hal yang ditunjukan pada kegiatan ini, yakni gelar karya berupa pameran produk ketrampilan dari kelas 1 sampai 6 serta pertunjukan,” ujarnya.
Lebih jauh dia menjelaskan, beberapa produk keterampilan syang ditampilkan saat gelar karya diantaranya angat beragam senbsui dengan materi yang dipelajari.
“Gelar karya penting dilakukan sebagai wujud apresiasi kita terhadap karya dan produk keterampilan siswa yang telah berusaha dan berproses menciptakan sesuatu yang bermanfaat dan memiliki nilai guna,” lanjut Eva.
Baca Juga: Meriah! PGRI Banjarnegara Gelar Aneka Lomba HUT ke-77, Berikut Daftar Juaranya
Beberapa karya yang dipamerkan antara lain Diorama kebun binatang oleh siswa kelas 1, membuat kerajinan tangan dari sabun, tanah liat dan plastisin oleh siswa kelas 2, membuat kreasi bingkai foto oleh siswa kelas 3.
Selain itu ada juga membuat aneka kerajinan dari barang bekas, yang disulap menjadi tempat pensil, miniature pesawat dan alat pelontar sederhana oleh siswa kelas 4.
Ada juga ornament Dawet Ayu beserta penjelasannya oleh siswa kelas 5 dan membuat kerajinan bernilai ekonomi dari kain perca dan barang bekas siswa kelas 6.
“Pada pertunjukan gelar karya juga disediakan photo booth yang bisa digunakan oleh pengunjung untuk berfoto sekaligus mengkampanyekan gerakan anti bullying,” tegasnya.
Baca Juga: Keren! Baperlitbang Banjarnegara Luncurkan Aplikasi Idekraf, Dongkrak Perkembangan Ekonomi Kreatif
Ditambahkan, dalam proses mencipta itu dibutuhkan kesabaran, ketekunan dan ketelatenan, sebuah proses yang tidak mudah untuk dilakukan oleh siswa.
Pihaknya berharap, nilai-nilai tersebut dapat terwujud di tiap tahap proses belajar anak baik saat ini maupun dimasa yang akan datang.
Selain hasil karya, dalam kegiatan tersebut juga digelar pertunjukan yang ditampilkan siswa beraneka ragam.
Beberapa pertunjukan diantaranya tarian menirukan gerakan hewan, hafalan hadist, hafalan Asmaul Husna, tari kreasi manuk Dadali, tasmi’ Al Quran dan tari kreasi, pantomim dan tari saman.
“Melalui pertunjukan tersebut diharapkan bisa melatih keberanian dan kepercayaan diri siswa untuk tampil di depan umum,” pungkas Eva.***
