Mahfud MD menyajikan materi :Peran Ulama Dalam Mengawal Pelaksanaan Hukum dan Perundang-Undangan di NKRI.
Hadir dalam acara tersebut antara lain Rois Syuriah PBNU KH Haris Shodaqoh, Rois Syuriah PWNU Jawa Tengah KH Ubaidillah Shodaqoh, Ketua Umum MUI Provinsi Jateng Dr KH Ahmad Daroji MSi, KH Haidar Muhaiminan Gunardo (Gus Haidar) pengasuh Pondok Pesantren Bambu Runcing Tumanggung, KH Izzudin, Rois Syuriah PCNU Kendal, KH Khumaidi Siroj, serta puluhan ulama Jawa Tengah.
Hadir pula anggota DPD RI dari Jateng Dr H Abdul Kholik, Dr H Wiryanto (Hakim Panitera Mahkamah Konstitusi), dan Kombes Pol Untung (Irwasda Polda Jateng).
Kiai Fadlolan Musyaffa’ mengucapkan terima kasih kepada para hadirin dalam acara Halaqoh Ulama.
"Saya berharap para ulama dapat berperan dalam mengawal pelaksanaan hukum yang berlaku di NKRI. Kiai dan habaib bagaikan penjaga gawang yang nantinya dapat mengawal pelakasanaan hukum di masyarakat, sehingga hukum dan perundang-undangan akan berjalan baik di masyarakat," katanya.
"Alhamdulillah para tamu baik Pak Menteri, para ulama dan habaib serta tokoh masyarakat merasa nyaman hadir di Pondok Pesantren Fadhlul Fadhlan," katanya.
"Pesantren ini memang dirancang langsung oleh kiai kami agar menjadi pesantren yang unggul berkualitas baik dari segi keilmuan, kebahasaan, akhlak, serta tempat yang bersih dan nyaman. Semoga pesantren Fadhlul Fadhlan menjadi pusat Pendidikan yang memberikan manfaat keberkahan bagi umat. Aamiin Allahuma Aamiin," ujarnya.
Siapa sebenarnya Kiai Fadhlolan Musyaffa’ sehingga Menko Polhukam Mahfud MD merasa terhormat dan merasa senang sehingga mau mendatangi undangannya?
Sejak usia 13 tahun, Fadlolan Musyaffa’ telah berpisah dari keluarganya untuk menuntut ilmu.