Baca Juga: Kroasia Paksa Brazil Angkat Koper Dari Piala Dunia 2022 Lewat Adu Tendangan Penalti
Orang tuanya, KH Musyaffa’ dan Nyai Hj Sumaryatin mengirim Fadlolan keluar dari desa untuk sekolah dan mondok.
Semenjak nyantri, Fadlolan menerapkan prinsip manajemen waktu, manajemen prioritas, dan manajemen taqarrub ilallah.
"Dengan prinsip tersebut, alhamdulillah segala urusan diberikan kemudahan," kata Kiai Fadhlolan di Biografi Dr. KH. Fadlolan Musyaffa’, Lc., MA yang diterbitkan laduni.id.
Kealiman dan semangat Fadlolan dalam tholabul ‘ilmi telah ditunjukkan semenjak menempuh pendidikan dasar.
Fadhlolan kecil – remaja- dewasa menyelesaikan jenjang SD hingga MA dengan akselerasi.
Fadlolan hanya menempuh jenjang SD selama 5 tahun.
Di Madarasah Tsanawiyah atau MTs (setara SMP), Fadhlonan juga merangkap jenjang Madrasah Aliyah (MA) atau setara SMA, kelas 1.
Setelah lulus dari Madrasah Tsanawiyah, Fadlolan melanjutkan nyantri ke Pondok Pesantren Al Ma’ruf Bandungsari yang diasuh oleh Kiai Abdul Wahid Zuhdi.