Luar biasa! SMPN 3 Pagedongan Masuk Sepuluh Sekolah Inspiratif di Kabupaten Banjarnegara

- 21 Maret 2023, 13:10 WIB
Kepala Dindikpora Banjarnegara Teguh Handoko mencoba alat VR dipandu oleh siswa SMPN 3 Pagedongan belum lama ini
Kepala Dindikpora Banjarnegara Teguh Handoko mencoba alat VR dipandu oleh siswa SMPN 3 Pagedongan belum lama ini /doc. SMPN 3 Pagedongan

BANJANEGARAKU.COM - Luar biasa! SMPN 3 Pagedongan terpilih sebagai sepuluh sekolah inspiratif di Kabupaten Banjarnegara sekolah mengusung projek suara dekokrasi dengan tema suaraku suaramu berpadu. 

Terpilihnya SMPN 3 Pagedongan tersebut dalam kegiatan festival dan lokakarya P5 inspiratif yang diselenggarakan oleh Dindikpora Kabupaten Banjarnegara pada Kamis 16 Maret 2023 di Surya Yudha Park.

Keterpilihan tersebut bukan tanpa sebab, mengingat muara dari kegiatan yang dilaksanakan yakni bertujuan untuk menumbuhkan karakter dalam rangka projek penguatan profil Pelajar Pancasila (P5).

Kepala SMPN 3 Pagedongan Asri Ratna Sari mengatakan, predikat yang diraih merupakan komitmen terhadap penanaman karakter yang telah dilakukan dengan bersinergi bersama stakeholder terkait.

Baca Juga: Dindikpora Banjarnegara Gelar Lomba Literasi Tingkat SMP, Berikut Daftar Juaranya

"Karya yang dipamerkan tidak hanya milik peserta didik, tapi juga guru dalam konsep produk beriman produktif dan memberi manfaat," ujarnya.

Lebih jauh dia menjelaskan, fokus pelaksanaan projek adalah peningkatan karakter berpikir kritis, gotong royong dan krearif.

Adapun tema projek diambil berdasar hasil assesmen diagnostik, curah pemdapat dan cerita kehidupan.

"Harapnnya dengan karakter yang membudaya, akan bermanfaat untuk kehidupan peserta didik di masa depan," lanjut Asri.

Baca Juga: Musrenbangwil Bersama Gubernur Jawa Tengah, Ini yang Disampaikan Pj Bupati Banjarnegara

Pihaknya menjelaskan, sebelum projek dilaksanakan, dilakukan assesmen diagnostik awal untuk menemukan tema melalui tanya jawab, menuliskan ide, permasalahan dan cerita kehidupan.

Sementara itu, pada tahap pengenalan dilakukan literasi terkait kehidupan berdemokrasi berdasar profil belajar siswa, dengan memfasilitasi berbagai sumber belajar.

"Kami menggunakan media virtual reality dari Millealab, artikel karya guru, video dan infografis," tegasnya.

Disamping iutu, sekolah juga memfasilitasi peserta didik berkunjung ke balai desa, Karang Taruna dan melakukan wawancara dengan pemerintah desa serta anggota dewan.

Baca Juga: NU Beri Pernyataan Terkait Awal Puasa Ramadhan 1444 H Dimulai, Catat Mulai Tanggal Ini...


Pada tahap penentuan tema dilakukan diskusi kritis dipandu oleh fasilitator serta bermain peran dan peserta didik bebas mengungkapkan pendapatnya tentang permasalahan dan pengalaman yang diperoleh pada tahap pengenalan.

"Pada tahap kontekstualisasi sekolah memberdayakan kerja sama dengan stakeholder sebagai narasumber P5," ungkap Asri.

Beberapa narasumber antara lain berasal dari Kementrian Agama memberikan literasi terkait hidup tanpa narkoba, kesehatan remaja dan pernikahan dini serta mengatasi stunting.

Ada pula PMI Banjarnegara yang memberikan materi terkait kepalangmerahan dan pertolongan pertama, kemudian Danposramil memberikan materi kedisiplinan.

Baca Juga: Alhamdulillah, Super Mocaf dari Banjarnegara Ekspor Perdana ke Dubai

Beberapa siswa SMPN 3 Pagedongan mempraktekkan penggunaan alat VR dari Millealab
Beberapa siswa SMPN 3 Pagedongan mempraktekkan penggunaan alat VR dari Millealab doc. SMPN 3 Pagedongan

Selain itu ada pula Kwarcab Banjarnegara memberikan materi kepramukaan dan kepemimpinan, Mahasiswa UIN Saifudin Zuhri memberikan materi tentang literasi dan kehidupan berorganisasi serta Puskesmas memberikan materi tentang hidup sehat.

"Pada tahap kontekstualisasi peserta didik diberi kesempatan untuk terjun langsung di kegiatan desa, membentuk panitia dan terlibat langsung diharapkan memiliki pengalaman kintekstual tentang berorganisasi," terang Asri.

Sementara itu pada tahap aksi, peserta didik kembali ke sekolah untuk membentuk beberapa organisasi seperti OSIS dengan melakukan pilketos, PMR, Pramuka dan laskar konservasi membentuk pengurus dengan cara musyawarah mufakat dilanjutkan pembuatan program bersama fasilitator.

Baca Juga: Muhammadiyah Telah Tetapkan Awal Bulan Puasa Ramadhan, Ternyata Ditetapkan pada Tanggal Ini...

"Fasilitator memfasilitasi peserta didik dalam assesmen, berupa penilaian diri dan antar teman dengan tujuan untuk mengukur ketercapaian penanaman karakter berpikir kritis, kreatif serta gotong royong selama kegiatan P5," pungkasnya.

Sementara itu untuk mengetahui respon peserta didik terhadap kegiatan, dilakukan refleksi dengan melibatkan stakeholder dan perwakilan orang tua dan fasilitator melakukan umpan balik terhadap respon yang masuk disertai tindak lanjut.***

 

Editor: M. Alwan Rifai


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x