Peringati HUT RI, Malam Tirakat Pitulasan, Sejarawan: Pengakuan Kedaulatan Itu Penting

17 Agustus 2022, 07:47 WIB
Ilustrasi: Peringati HUT RI, Malam Tirakat Pitulasan, Sejarawan: Pengakuan Kedaulatan Itu Penting /Setneg.go.id

BANJARNEGARAKU.COM - Dalam memperingati HUT RI, pada malam tirakat pitulasan Ketua Masyarakat Sejarawan Indonesia (MSI) Banjarnegara Heni Purwono mengungkapkan bahwa pengakuan kedaulatan itu penting.

Heni mengungkapkan, salah satu hal penting yang perlu diketahui masyarakat adalah tentang pengakuan kedaulatan RI, ternyata Belanda tidak mengakui kedaulatan Indonesia 17 Agustus 1945.

"Belanda tidak mengakui kedaulatan Indonesia pada 17 Agustus 1945 melainkan pada 27 Desember 1949," jelas Heni pada malam tirakat HUT RI ke 77 di Desa Petambakan, Madukara, Banjarnegara, pada Selasa 16 Agustus 2022 malam.

Baca Juga: Polresta Banyumas Amankan Geng Motor yang Resahkan Masyarakat, Berikut Selengkapnya

"Bangsa Indonesia melalui Republik Indonesia Serikat (RIS) harus membayar 4,3 milyar Gulden kepada Belanda agar kedaulatan kita diakui, dan itupun tidak 17 Agustus 1945, tetapi 27 Desember 1949," jelas Heni.

Maka, tambah Heni, menjadi penting makna kedaulatan penuh bagi bangsa Indonesia.

Belanda tidak mau mengakui 17 Agustus karena mereka tidak mau menanggung biaya agresi militer 1 dan 2, namun justru biaya itu dibebankan kepada RIS.

Baca Juga: Hampir 2 Bulan! Kasus Tabrak Lari di Sampang Belum Buahkan Hasil, Suami Korban Minta Polisi Transparan

Untuk itu menurutnya dibutuhkan pendekatan verstegen, pendekatan pemahaman dalam mengkaji sejarah, tidak sekadar fakta tekstual namun juga memperhatikan sebab akibat.

"Momen HUT RI semacam ini dapat dipakai untuk meluruskan kembali pemahaman-pemahaman yang kurang tepat dalam sejarah, termasuk hal-hal yang di buku pelajaran sejarah di sekolah tidak disampaikan. Ini menjadi salah satu tugas sejarawan," pungkasnya.***

Editor: Dimas D. Pradikta

Tags

Terkini

Terpopuler