BANJARNEGARAKU.COM - Indonesia pada saat ini mengalami proses yang berhubungan dengan lingkungan yang berpolusi. Sehingga sangat mengganggu kesehatan masyarakat pada khususnya. Ditambahkan dengan Indonesia akan menjadi tuan rumah KTT ASEAN.
Diketahui, salah satu dari cara implementasi pengurangan polusi udara selain Work Form Home (WFH) dan Hujan Buatan, Indonesia mulai membuka pasar untuk kendaraan bebas emisi yaitu motor listrik. Termasuk membantu program UMKM.
Baca Juga: Siapkan Mental dan Mobilmu, Uji Nyalimu! Semarang Banjarnegara Cukup 2 Jam 30 Menit, Begini Caranya
Sementara itu, persyaratan untuk saat ini, subsidi motor kistrik hanya menggunakan KTP, dimana satu KTP hanya bisa digunakan untuk satu pembelian. ini yang diungkapkan Agus Gumiwang Kartasasmita selaku Mentri Perindustrian (Menperin).
"Jadi berkaitan dengan requirement atau syarat-syarat yang sebelumnya ditetapkan, itu nanti akan kita hapuskan, jadi yang mendapatkan bantuan pemerintah untuk pembelian roda dua bebasis NIK atau KTP, 1 KTP itu cuman boleh beli 1 motor listrik," kata Agus pada, senin 31 Juli 2023.
Baca Juga: Ini 4 Tempat Wisata yang Layak Direkomendasikan ke Temanmu, Bikin Terpesona!
Dalam prakteknya, mengenai syarat-syarat pembelian seseorang untuk dapat subsidi motor listrik, jika nanti dilihat dari KTP, dulu syarat pembelian dilihat dari NIK. Seperti yang pernah dibahas Agus sebelumnya.
Untuk motor listrik disediakan sebanyak 200 ribu unit, selain itu, penerimaan subsidi motor harus tercatat sebagai penerima manfaat BSU, KH edit usaha mikro, atau menerima subsidi listrik.
Baca Juga: Polusi Udara di Jakarta, Mengenal Air Purifier dan Pertimbangannya untuk Warga Banjarnegara
Faktanya, pemerintah akan mengubah syarat subsidi motor listrik ini permasalahannya karena karang laku. Dari banyaknya unit yang tersedia, jumlah yang laku hanya sedikit.
Sistem Informasi Pembelian Bantuan Pembelian Kendaraan Listrik Roda Dua (SISAPIRA). Mencatat penjual ASN motor listrik hasil subsidi per Kamis, 27 Juli 2023, masih ada siswa subsidi motor listrik sebanyak 198.791 unit yang belum terpakai. Padahal sudah disediakan sebanyak 200 ribu unit.
Dalam arti, dari maret 2023 hingga juli 2023, baru ada 1.209 unit motor listrik hasil subsidi saja yang terjalin ke masyarakat.***