Puluhan Tahun Mencari, Warga Suriname Akhirnya Sampai di Desa Pagak Banjarnegara, Tanah Kelahiran Kakek Moyang

- 22 Juli 2023, 20:56 WIB
Warga Suriname (dua dari kiri) Toemidjan beserta istri, foto bersama Kepala Desa Pagak dan keluarga di Desa kelahiran kakeknya di Desa Pagak Banjarnegara
Warga Suriname (dua dari kiri) Toemidjan beserta istri, foto bersama Kepala Desa Pagak dan keluarga di Desa kelahiran kakeknya di Desa Pagak Banjarnegara /Dimas/banjarnegaraku.com

Baca Juga: Banjarnegara Miliki Objek Bersejarah, saat Lakukan Observasi, 2 Siswa Ini Temukan Fakta Mengejutkan

Ditanya banjarnegaraku.com mengenai keinginan Toemidjan datang ke Pagak yakni karna rasa keingintahuannya untuk mengetahui Desa kelahiran mbahnya di Pagak, serta mencari keluarga atau silsilah keluarganya di Banjoemas, Predjah, Pagak.

Toemidjan dan istri warga Suriname saat menikmati hidangan (pisang) di rumah Soderi Sapan, Desa Pagak, Purwareja Klampok, Banjarnegara, Jumat 21 Juli 2023
Toemidjan dan istri warga Suriname saat menikmati hidangan (pisang) di rumah Soderi Sapan, Desa Pagak, Purwareja Klampok, Banjarnegara, Jumat 21 Juli 2023 Dimas/banjarnegaraku.com

"Tujuan pertama mencari Desa kelahiran, kepengen tau Desanya seperti apa, bersyukur masih bisa ketemu dengan keluarga, pernah kangmas, sepupu, dari jalur Mbah Wangsakrama," ungkap Toemidjan menggunakan bahasa Jawa Suriname.

"Kita awalnya melihat database, kemudian kita pelajari, mengenai asal dari kakek (Wangsakrama), tertulis Banjoemas, Prejah, Pagak, berarti menurut pemikiran kita, wilayah yang dituju Banjoemas dulu baru Prejah, baru Pagak, dan akhirnya pada 21 Juli 2023 ini bisa sampai ke Pagak bahkan bertemu dengan keluarga," penjelasan Toemidjan menggunakan bahasa Jawa Suriname.

Baca Juga: Cek 9 Neptu Weton Ini! Bakal Punya Masa Emas di Usia 40, 50, 60 Tahun, Ini Menurut Primbon Jawa...

Suasana haru pertama kali saat mengetahui Desa asal kakek moyangnya, Toemidjan terlihat menitikan air mata, setelah pencarian lama, datang pertama ke Indonesia tahun 1996 hingga 2023 (27 tahun), akhirnya bisa sampai Desa Pagak, tanah kelahiran Mbah Wangsakrama.

Toemidjan dan Lucia Aminah Soetowihardjo dikaruniani 2 orang putra yang kini tinggal di Belanda, yakni Edwin Toekiran Wangsakrama (Laki-laki) dan Lilian Amini Wangsakrama (Perempuan).

Toemidjan mengungkapkan, untuk masyarakat keturunan Jawa, bahasa kesehariannya menggunakan bahasa Jawa, warga keturunan Jawa disana sangat menjaga tradisi Jawa yang dibawa ke Suriname.

Baca Juga: Mengapa Orang Jawa Menikah pada Bulan Suro Dilarang? Begini Penjelasan Primbon Jawa

Halaman:

Editor: Dimas D. Pradikta

Sumber: Liputan eksklusif


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah