Hampir Tiap Hari Terjadi Kecelakaan Truk ODOL, Ini Kata Pakar Transportasi Djoko Setijowarno

- 3 Oktober 2023, 16:45 WIB
Djoko Setijowarno/MTI
Djoko Setijowarno/MTI /Wahyu Fajar/banjarnegaraku.com/

"Keterlibatan sekitar 10 kementerian dan lembaga terhadap penyelenggaraan angkutan barang itu merupakan tambahan biaya yang harud dikeluarkan para pengusaha angkutan. Ujung-ujungnya para pengusaha angkutan harus mengurangi atau mengabaikan keselamatan angkutan itu sendiri. Perawatan angkutan barang menjadi kurang dll. Termasuk tidak diujikan kir."

 

Termasuk juga mengurangi gaji sopir truk. Rerata gaji truk Indonesia hanya Rp100.000/hari. Padahal sehari-hari mereka berada di jalan raya mempertaruhkan nyawa, dan jauh dari keluarga (jarang pulang).

"Saat ini susah mencari sopir truk yang benar-benar profesional (memiliki SIM B2 Umum)."

Banyak sopir truk, kata dia, alih profesi. Menjadi sopir taksi atau sopir grab misalnya.

"Mungkin pendapatannya tidak melebihi sopir truk, atau sama dengan sopir truk, atau sedikit lebih rendah dari sopir truk, tapi mereka memilih itu, karena setidaknya mereka tiap hari bersama keluarga. Istri dan anak-anaknya."

 

Makanya kejadian di pintu tol Bawen Semarang, ternyata sopir truk-nya hanya memiliki SIM A.

"Itu artinya menunjukkan bahwa Indonesia krisis sopir truk," ujarnya.

Djoko juga menyayangkan hingga saat ini Pemerintah Indonesia juga tidak menetapkan upah standar minimum bagi sopir truk.

Halaman:

Editor: Ali A

Sumber: Djoko Setijowarno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah