Waspada! Makan Daging Bakar Bisa Menjadi Pencetus Kanker, Ini Penjelasan dr Febi Selengkapnya

6 Juli 2022, 12:30 WIB
dr Nurhati Febriani SpGK FINEM atau akrab disapa dr Febi /

BANJARNEGARAKU.COM - Waspada, jelang Idul Adha dan penyembelihan hewan kurban, masyarakat terbiasa dengan mengkonsumsi daging kurban dengan mengolahnya sebagai sate atau membakar daging.

dr Nurhati Febriani SpGK FINEM meminta masyarakat waspada pada saat Idul Adha mendatang, karena di masyarakat terbiasa dengan membakar daging atau sate pada momen tersebut.

Bahaya dari daging bakar tersebut adalah bisa menjadi pemicu kanker

Dokter yang akrab disapa dr Febi ini berbicara di depan peserta Pelatihan Juru Sembelih Halal Aman dan Higienis (Juleha Manis) gelaran kerjasama RSI Banjarnegara dan Santri Gayeng Nusantara (SGN) Rabu, 6 Juli 2022.

Baca Juga: KH Chamzah Hasan: Sebelum Hewan Kurban Disembelih Sebaiknya Dikarantina

dr Febi menambahkan, bahaya dari daging bakar tersebut adalah adanya zat karsinogenik. Yang ditandai dengan warna hitam pada daging.

Untuk diketahui, karsinogen adalah zat yang dapat menyebabkan penyakit kanker.

Zat-zat karsinogen menyebabkan kanker dengan mengubah asam deoksiribonukleat dalam sel-sel tubuh, dan hal ini mengganggu proses-proses biologis.

"Jadi akan lebih aman jika dimasak tongseng atau gulai, daripada daging yang dibakar atau sate," ucapnya.

Baca Juga: Jelang Idul Adha, RSI Banjarnegara Fasiltasi Pelatihan Juru Sembelih Halal dan Higienis

Tak hanya itu, di masyrakat juga beresar kebiasaan pencucian daging kambing atau sapi sebelum dimasak.

Hal tersebut tidak dibenarkan juga jika dilihat dari sisi kesehatan.

Menurutnya jika daging dicuci dengan air akan menurunkan kualitas daging itu sendiri.

Ini bisa dilihat dari tidak terjaminnya bersihnya air, hal ini berbahaya karena daging yang terkena air menjadi tempat berkembangnya kuman.

Baca Juga: dr Hening Widiawati Bagikan Cara Detoksifikasi Tubuh dengan Cara Alami, Begini Selengkapnya

"Jika daging dicuci pakai air, bisa jadi berkembangnya kuman," katanya.

Ia menyarankan jika terkena kotor pembersihannya menggunakan air panas yang kemudian dilakukan perebusan, namun air panas yang digunakan untuk mencuci tersebut harus dibuang terlebih dahulu.

Sementara Ketua Santri Gayeng Nusantara (SGN) Kabupaten Banjarnegara KH Hakim Annaisaburi dalam kesempatan sama mengatakan, kegiatan tersebut merupakan upaya SGN dan RSI Banjarnegara untuk makan daging yang halal.

"Dengan pelatihan semacam ini, harapannya kedepan masyarakat di Banjarnegara bisa mengkonsumai daging yang halal," katanya.

Baca Juga: Kalian Suka Makan Jengkol? Berikut Manfaat Jengkol Bagi Tubuh Kata Praktisi Kesehatan dr Agus Ujianto

Ia berharap, bukan hanya ilmu tentang penyembelihan yang halal aman dan higienis saja yang penting. Namun, hal yang penting lainnya adalah bagaimana akad jual beli yang halal.

"Ilmu menyembelihnya sudah ada, bisa ditambah dengan ilmu jual beli serta akadnya agar halal, ini juga sama sama penting, jangan sampai menyembelihnya halal ternyata akadnya tidak halal ini bahaya," tandasnya.***

Editor: Dimas D. Pradikta

Tags

Terkini

Terpopuler