Maximus Trojan Jadi Pemenang dalam Tradisi Pacuan Kuda Ambalresmi, Bupati Berharap Bisa Jadi Event Nasional

9 Mei 2022, 21:15 WIB
Maximus Trojan Jadi Pemenang dalam Tradisi Pacuan Kuda Ambalresmi, Bupati Berharap Bisa Jadi Event Nasional /Sudarno Ahmad Nashori/IniPurworejo

BANJARNEGARAKU - Kuda yang diberi nama Maximus Trojan dari Yogyakarta menjadi pemenang dalam Tradisi Pacuan Kuda Ambalresmi Kebumen dan mendapat hadiah uang senila Rp10 juta.

Tradisi Pacuan Kuda Ambalresmi Kebumen, Bupati menginginkan agar lapangan tradisi pacuan kudu ini ke depan diperbaiki lagi biar lebih modern.

Tradisi pacuan kuda Ambal yang sudah dilirik masyarakat luar, bisa dijadikan untuk perlombaan kelas nasional yang sudah sesuai standar.

Baca Juga: Dokter Cantik Ini Ungkap Efek Bahaya 'Suhu Tinggi', Bisa Sebabkan Dehidrasi hingga Disorientasi

"Tentu kita ingin lapangannya agar lebih modern, tertata rapih. Potensi harus dikembangkan karena Kebumen harus mampu menjadi tuan rumah untuk event pacuan kelas nasional," ucapnya.

Tradisi Pacuan Kuda Ambalresmi Kebumen, Bupati berharap bisa jadi event Nasional dikutip banjaarnegaraku.com dari laman kebumenkab.go.id, berikut selengkapnya.

Diketahui, tradisi pacuan kuda di Ambalresmi ini sudah berlangsung sejak tahun 1956. Ada 137 kuda yang dilombakan.

Baca Juga: Bupati Apresiasi OPD yang Tak Rasakan Libur Lebaran untuk Tetap Melayani Masyarakat, Begini Selengkapnya

Peserta bukan hanya dari Kebumen, tapi banyak yang berasal dari luar daerah.

"Ini adalah event yang bisa menggerakan ekonomi secara nyata, sangat real. Masyarakat berbondong-bondong datang ke sini, aktivitas ekonomi masyarakat pun terlihat ramai, silih berganti setiap harinya. Dampak positifnya sangat dirasakan, masyarakat mendapat keberkahan dari acara ini," jelasnya.

Setelah berlangung selama 4 hari, tradisi pacuan kuda yang diselenggaran Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (Pordasi) Cabang Kabupaten Kebumen resmi ditutup atau berakhir pada Minggu, 8 Mei 2022 sore.

Baca Juga: Direktur RSI Banjarnegara Angkat Bicara Soal Hepatitis Akut, Simak Selengkapnya

Tradisi pacuan kuda yang rutin diselenggarakan tiap libur Lebaran di lapangan Tegalrejo, Desa Ambalresmi, Kecamatan Ambal telah sukses menyedot perhatian masyarakat, baik masyarakat Kebumen maupun di luar Kebumen.

Masyarakat tumpah ruah menyaksikan babak akhir dari lomba pacuan kuda yang dimenangkan peserta dari Yogyakarta sebagai juara 1 untuk kelas tertinggi, atau kelas A Terbuka 2000 meter.

Baca Juga: Siap Hadapi PAS! Kumpulan Contoh Soal PJOK Kelas 3 SD Semester 2 Beserta Kunci Jawaban, Aktivitas Renang

Bahkan banyak yang menyaksikan keseruan area pacuan kuda dari atas pohon.

Kuda yang diberi nama Maximus Trojan dari Yogyakarta ini mendapat hadiah uang Rp10 juta, dan piala yang diserahkan langsung Bupati Kebumen Arif Sugiyanto.

Juara 2 dimenangkan dari peserta Tasikmalaya dengan sebutan Kuda P. Petir, dan juara 3 dari Kutowinangun, Kebumen dengan sebutan Kuda Sugar.

"Kami cukup bangga dengan kegiatan ini, ini merupakan tradisi pacuan kuda yang sudah melegenda puluhan tahun, meski sempat tertunda selama dua tahun, alhamdulillah tahun ini bisa kembali digelar saat Kebumen sudah dinyatakan zero Covid-19," ujar Bupati yang didampingi Kapolres Kebumen AKBP Piter Yanottama.

Baca Juga: Apa Itu UNCUT? Istilah yang Turut Booming dalam Film KKN di Desa Penari, Simak dan Pahami Agar Bijak Menonton

Kepada para pemenang, Bupati menyampaikan selamat atas prestasi yang diraih. Ia menyatakan, tradisi ini harus terus dilestarikan sampai kapan pun, karena ini adalah aset dari kearifan lokal masyarakat Ambal yang memiliki nilai positif, terutama untuk mendongrak ekonomi masyarakat.

"Ini adalah event yang bisa menggerakan ekonomi secara nyata, sangat real. Masyarakat berbondong-bondong datang ke sini, aktivitas ekonomi masyarakat pun terlihat ramai, silih berganti setiap harinya. Dampak positifnya sangat dirasakan, masyarakat mendapat keberkahan dari acara ini," jelasnya.

Baca Juga: Film KKN di Desa Penari Versi Uncut vs Biasa, Apa Perbedaannya! Simak Ulasan Ini Selengkapnya

Bupati menginginkan agar lapangan tradisi pacuan kudu ini ke depan diperbaiki lagi biar lebih modern.

Dengan harapan, pacuan kuda Ambal yang sudah dilirik masyarakat luar, bisa dijadikan untuk perlombaan kelas nasional yang sudah sesuai standar.

"Tentu kita ingin lapangannya agar lebih modern, tertata rapih. Potensi harus dikembangkan karena Kebumen harus mampu menjadi tuan rumah untuk event pacuan kelas nasional," ucapnya.

Baca Juga: Aman Belanja di Pasar Tradisional, Ini Pesan BNPB Selengkapnya

Diketahui, tradisi pacuan kuda di Ambalresmi ini sudah berlangsung sejak tahun 1956. Ada 137 kuda yang dilombakan. Peserta bukan hanya dari Kebumen, tapi banyak yang berasal dari luar daerah.

Seperti Purworejo, Jogja, Cilacap, serta dari sejumlah Provinsi lain seperti Jawa Barat, Jawa Timur hingga Bali.

Baca Juga: Stok Carika Ludes, Para Pedagang di Destinasi Wisata Dieng Kewalahan, Banjir Pembeli

Adapun kelas yang dilombakan diantaranya ada Kelas A Sprint, Kelas Terbuka 2000, Kelas B, Kelas C Panjang dan Kelas C Sprint. Selain itu juga Kelas D Utama, Kelas D Madya, Kelas E, Kelas F, Kelas G, Kelas H, Kelas I dan Kelas J.

Kemudian, Kelas Lokal A dan B, Kelas Lokal Tradisional A dan B, Kelas Calon Derbi (kuda muda), Kelas Pemula Perdana Kecil dan Besar.***

Editor: Dimas D. Pradikta

Sumber: Kebumenkab.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler