Hikmah Tunaikan Zakat, Berikut Penjelasan Selengkapnya

17 April 2022, 17:56 WIB
Ilustrasi zakat. // Zakat merupakan bagian tertentu dari harta yang wajib dikeluarkan oleh setiap muslim /Dok. Baznas

BANJARNEGARAKU – Zakat merupakan bagian tertentu dari harta yang wajib dikeluarkan oleh setiap muslim apabila telah mencapai syarat yang ditetapkan.

Umat islam tentunya tahu akan rukun islam yang ke empat yaitu Zakat.

Zakat yang merupakan salah satu dari 5 rukun islam, memiliki kedudukan tinggi. Allah berfirman dalam Surah al-Baqarah: 43, “Dirikanlah salat dan bayarkanlah zakat”.

Baca Juga: Prediksi Soal US IPA Kelas 9 SMP MTs Indikator Mendeskripsikan Jaringan Tumbuhan, Dilengkapi Kunci Jawaban

Terdapat berbagai macam zakat, di antaranya zakat fitrah dan zakat mal.

Artikel ini membahas Hikmah Tunaikan Zakat, banjarnegaraku.com lansir dari laman muhammadiyah.id berikut penjelasan selengkapnya.

Zakat merupakan ibadah yang memiliki dimensi ganda: trasendental dan horizontal.

Dalam acara Sosialisasi Ketarjihan pada Jumat, 15 April 2022, Ruslan Fariadi membeberkan hikmah zakat, baik yang berkait dengan hubungan manusia dengan Tuhannya, maupun hubungan sosial kemasyarakatan di antara manusia, antara lain:

Baca Juga: Tips Liburan Aman dari Penularan Covid-19, Simak dan Terapkan, Begini Selengkapnya

1. Menyucikan diri dari kotoran dosa, memurnikan jiwa (menumbuhkan akhlak mulia menjadi murah hati, memiliki rasa kemanusiaan yang tinggi) dan mengikis sifat bakhil (kikir) dan serakah, sehingga dapat merasakan ketenangan batin karena terbebas dari tuntutan Allah dan tuntutan kewajiban kemasyarakatan;

2. Menolong, membina dan membangun kaum yang lemah dan papa dengan materi, untuk memenuhi kebutuhan pokok hidupnya. Sehingga mereka dapat melaksanakan kewajiban-kewajibannya terhadap Allah SWT;

Baca Juga: Permainan Bola Kasti, Contoh Soal Ujian Sekolah PJOK Kelas 6 SD MI Lengkap dengan Kunci Jawaban dan Pembahasan

3. Memberantas penyakit iri hati dan dengki yang biasanya muncul ketika melihat orang-orang di sekitarnya berkehidupan cukup, apalagi mewah. Sedang ia sendiri tak punya apa-apa dan tidak ada uluran tangan dari mereka (orang-orang kaya) kepadanya;

4. Menuju terwujudnya sistem masyarakat Islam yang berdiri di atas prinsip ummatan wahidatan (umat yang satu), musawah (persamaan derajat, hak, dan kewajiban), ukhuwwah islamiyyah (persaudaraan islam), dan takaful ijtimaiy (tanggungjawab bersama);

5. Mewujudkan keseimbangan dalam distribusi dan kepemilikan harta, serta keseimbangan tanggung jawab individu dalam masyarakat;

Baca Juga: Distankannak KP Banjarnegara Dorong Pelaku Usaha Perikanan Miliki Kartu 'Kusuka'

6. Mewujudkan kesejahteraan masyarakat yang ditandai dengan adanya hubungan seorang dengan yang lainnya rukun, damai, dan harmonis sehingga tercipta ketentraman dan kedamaian lahir dan batin.

Berdasarkan hikmah zakat di atas, dapat dikatakan bahwa fungsi utama zakat fitri adalah untuk mengubah keadaan mustahik menjadi muzaki, bukan hanya untuk memberi makan mustahik dalam satu hari raya saja, tetapi juga untuk hari-hari berikutnya.

Zakat fitri juga dapat menjamin kehidupan sosial bagi mustahik karena zakat fitri dapat menghilangkan kesenjangan sosial di masyarakat.

“Untuk tercapainya tujuan, fungsi serta hikmah tersebut, perlu adanya peningkatan pengelolaan zakat fitri, seperti dengan cara mengembangkan dan memodalkan zakat fitri dan pembaruan dalam pendistribusiannya,” tegas dosen Universitas Ahmad Dahlan ini.***

Editor: Dimas D. Pradikta

Sumber: Muhammadiyah.or.id

Tags

Terkini

Terpopuler