Khutbah Gerhana Matahari: Peristiwa Gerhana Harus Disikapi Secara Ilmiah

21 April 2023, 00:01 WIB
Ilustrasi: Fenomena gerhana matahari hibrida./ Design by Deni Supriatna - GalamediaNews /

BANJARNEGARA.COM - Peristiwa gerhana harus disikapi secara ilmiah dan dituntunkan untuk berzikir melalui salat gerhana.

Islam mengajarkan bahwa Gerhana Matahari dan Gerhana Bulan adalah peristiwa astronomi yang merupakan tanda-tanda kebesaran Allah. Tidak berkaitan dengan nasib buruk seseorang atau suatu negara.

Gerhana matahari adalah fenomena alam yang kadang terjadi di sebagian wilayah Bumi tertentu sebagai akibat peredaran Bumi dan Bulan pada orbitnya masing-masing saat mengelilingi matahari.

Baca Juga: Fenomena Gerhana Matahari 2023, Guru Satu Ini Ajak Siswa untuk Tertarik Belajar Sains

Fenomena gerhana matahari hibrida akan terjadi pada 20 April 2023 di wilayah Indonesia. Di sebagian wilayah Indonesia bagian timur, gerhana tersebut akan tampak sebagai gerhana matahari total.

Adanya fenomena ini umat islam dianjurkan untuk melaksanakan salat gerhana, dimana boleh dilakukan di tanah lapang ataupun di masjid dan dilaksanakan sejumlah dua rakaat, pada setiap rakaat melakukan rukuk, qiyam dan sujud dua kali.

Baca Juga: Tahukah Kamu? Cara Melihat Gerhana Matahari Hibrid yang Aman Tanpa Alat Khusus, Cuma Pakai...

Berikut contoh khutbah salat gerhana yang banjarnegaraku.com lansir dari laman muhammadiyah.or.id, berikut selengkapnya.

السَّلِامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِى خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضَ. أَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. أَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. أَمَّا بَعْدُ. فَياَ عِبَادَاللهِ أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَاللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. وَقَالَ اللهُ تَعَالَى فِيْ كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ:

وَآيَةٌ لَّهُمُ اللَّيْلُ نَسْلَخُ مِنْهُ النَّهَارَ فَإِذَا هُم مُّظْلِمُونَ. وَالشَّمْسُ تَجْرِي لِمُسْتَقَرٍّ لَّهَا ۚ ذَٰلِكَ تَقْدِيرُ الْعَزِيزِ الْعَلِيمِ. وَالْقَمَرَ قَدَّرْنَاهُ مَنَازِلَ حَتَّىٰ عَادَ كَالْعُرْجُونِ الْقَدِيمِ. لَا الشَّمْسُ يَنبَغِي لَهَا أَن تُدْرِكَ الْقَمَرَ وَلَا اللَّيْلُ سَابِقُ النَّهَارِ ۚ وَكُلٌّ فِي فَلَكٍ يَسْبَحُونَ. [سورة يس، 36: 37-40]

Marilah bersama-sama kita panjatkan puji dan syukur kepada Allah swt yang telah menciptakan langit dan bumi dengan segala isinya. Menciptakan alam semesta dalam keserasian dan keseimbangan.

Baca Juga: Tahukah Kamu? Ada Kisah Asal-usul Pukul Lesung Ketika Gerhana Bulan atau Matahari Dimakan Batara Kala

Mari kita perbarui kesaksian kita masing-masing bahwa tiada tuhan selain Allah. Dan bahwa Nabi Muhammad saw adalah utusan Allah yang risalahnya membawa dan menjanjikan kebahagiaan bagi kita semua. Dunia dan hari kemudian.

Salawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada beliau Nabi Muhammad saw. Kepada keluarganya, kepada para sahabatnya, dan kepada setiap orang yang mengikuti risalahnya.

Jamah Keluarga yang dirahmati Allah

Peristiwa seperti pada hari ini dikenal dengan istilah gerhana. Tepatnya Gerhana Matahari Cincin, hanya saja lintasan Gerhana Matahari Cincin tidak melewati Indonesia.

Baca Juga: Jalur Utama Banjarnegara Wanayasa Rawan Longsor, Warga Dihimbau Waspada

Menurut pengamatan dalam Ilmu Falak atau Astronomi, sebagian wilayah Indonesia mengalami Gerhana Matahari Sebagian.

Islam mengajarkan bahwa Gerhana Matahari dan Gerhana Bulan adalah peristiwa astronomi yang merupakan tanda-tanda kebesaran Allah. Tidak berkaitan dengan nasib buruk seseorang atau suatu negara.

Dulu sebagian sahabat yang menyangka bahwa gerhana matahari yang terjadi saat itu terjadi akibat wafatnya Ibrahim.

Baca Juga: Idul Fitri 1444 H, Prof Ahmad Rofiq: Perbedaan Itu Indah

Peristiwa gerhana matahari di masa Rasulullah saw ini diberitakan dalam banyak riwayat hadits, salah satunya hadits yang diriwayatkan dari al-Mugirah bin Syu’bah:

كَسَفَتِ الشَّمْسُ عَلَى عَهْدِ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ مَاتَ إِبْرَاهِيْمُ فَقَالَ النَّاسُ كَسَفَتِ الشَّمْسُ لِمَوْتِ إِبْرَاهِيْمَ فَقَالَ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إنَّ الشَّمْسَ وَ الْقَمَرَ لاَ يَنْكَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلاَ لِحَيَاتِهِ فَإِذَا رَأَيْتُمْ فَصَلُّوْا وَادْعُوا اللهَ (رواه البخاري)

Artinya: Terjadi gerhana matahari di masa Rasulullah saw pada hari meninggalnya Ibrahim. Beberapa orang berkata: gerhana matahari itu terjadi karena kematian Ibrahim. Maka Rasulullah saw bersabda: Sesungguhnya matahari dan bulan tidak gerhana karena mati dan hidupnya seseorang. Jika kamu mengetahui (gerhana itu), maka tunaikanlah salat dan berdoalah kepada Allah. (riwayat al-Bukhari).

Baca Juga: Amalkan! Doa Mudik Lebaran 2023 agar Diberi Keselamatan Diperjalanan dan Dilindungi Allah SWT

Sejumlah peristiwa Gerhana Matahari telah terjadi di Indonesia, baik Gerhana Matahari Total, Gerhana Matahari Sebagian, Gerhana Matahari Cincin, Gerhana Bulan Total, maupun Gerhana Bulan Sebagian.

Peristiwa gerhana tersebut harus disikapi secara ilmiah dan dituntunkan untuk berzikir melalui salat gerhana.

Jamah Keluarga yang dirahmati Allah

Malam dan siang adalah dua di antara sekian banyak tanda-tanda kekuasaan Allah swt yang bertebaran di alam semesta ini

وَآيَةٌ لَّهُمُ اللَّيْلُ نَسْلَخُ مِنْهُ النَّهَارَ فَإِذَا هُم مُّظْلِمُونَ (37) وَالشَّمْسُ تَجْرِي لِمُسْتَقَرٍّ لَّهَا ۚ ذَٰلِكَ تَقْدِيرُ الْعَزِيزِ الْعَلِيمِ (38) وَالْقَمَرَ قَدَّرْنَاهُ مَنَازِلَ حَتَّىٰ عَادَ كَالْعُرْجُونِ الْقَدِيمِ (39) لَا الشَّمْسُ يَنبَغِي لَهَا أَن تُدْرِكَ الْقَمَرَ وَلَا اللَّيْلُ سَابِقُ النَّهَارِ ۚ وَكُلٌّ فِي فَلَكٍ يَسْبَحُونَ (40) [سورة يس، 36: 37-40]

Artinya: Dan suatu tanda (kekuasaan Allah yang besar) bagi mereka adalah malam; Kami tanggalkan siang dari malam itu, maka dengan serta merta mereka berada dalam kegelapan (37)

dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui (38)

Baca Juga: Mop Ring Badge, Apresiasi Dari WOSM Buat Anggota Pramuka yang Terlibat Aksi Sosial, Berikut Cara Dapetinnya

Dan telah Kami tetapkan bagi bulan manzilah-manzilah, sehingga (setelah dia sampai ke manzilah yang terakhir) kembalilah dia sebagai bentuk tandan yang tua (39)

Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malampun tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya (40).

Begitu juga masa pandemi Covid-19 ini merupakan tanda kebesaran Allah SwT. Virus Corona mengajarkan kita untuk senantiasa menjaga kebersihan, menjaga lingkungan dan kepedulian kita pada sesama.

Baca Juga: Pemkab Banjarnegara Lakukan Operasi Pasar Jelang Idul Fitri 1444 H, Ternyata Masih Ada Temuan..

Akhirnya, sebagai penutup khutbah ini, marilah bersama-sama kita panjatkan doa ke hadirat Allah swt dengan ikhlas dan sepenuh perasaan hati. Mudah-mudahan dengan kebersamaan kita dalam berdoa ini Allah akan mengabulkannya.

أَلْحَمْدُ للهِ حَمْدًا يُّوَافِى نِعَمَهُ وَيُكَافِى مَزِيْدَهُ. يَارَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَمْبَغِىْ لِجَلاَلِ وَجْهِكَ الْكَرِيْمِ وَعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ. رَبَّنَا إِنَّنَا سَمِعْنَا مُنَادِياً يُّنَادِى لِلْإِيْمَانِ أَنْ آمِنُوْا بِرَبِّكُمْ فَآمَنَّا. رَبَّنَا فَغْفِرْلَنَا ذُنُوْبَنَا وَكَفِّرْ عَنَّا شَيِّئَاتِنَا وَتَوَفَّنَا مَعَ الْأَبْرَارِ. رَبَّنَا لَاتُزِغْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ إِذْهَدَيْتَنَا وَهَبْ لَناَ مِنْ لَّدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ

. رَبَّناَ إِنَّكَ جَامِعُ النَّاسِ لِيُوْمٍ لَّا رَيْبَ فِيْهِ إِنَّكَ لَاتُخْلِفُ الْمِيْعَاد. رَبَّنَا لَاتُؤَاخِذْنَا اِنْ نَّسِيْنَا أَوْ أَخْطَأنَا. رَبَّنَاوَلَاتَحْمِلْ عَلَيْنَا اِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا. رَبَّنَاوَلَاتُحَمِّلْنَا مَالَاطَاقَةَ لَناَ بِهِ

. وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْلَناَ وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلَانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ. رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا صَلَاتَنَا وَصِيَامَنَا وَجَمِيْعَ عِبَادَاتِنَا بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ. سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ اْلعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُللهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْنَ.

وَالسَّلِامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Demikian contoh khutbah sholat gerhana yang bersumber dari laman muhammadiyah.or.id, semoga bermanfaat.***

Editor: Dimas D. Pradikta

Sumber: muhammadiyah.or.id

Tags

Terkini

Terpopuler