Tafsir Al Ankabut Ayat 2! Jelas Gus Iqdam: Iki Info Seko Pusat, Sepiro Kuatte Iman Nek Wis Dijajal Gusti

18 September 2023, 10:01 WIB
Gus Iqdam pimpinan Majelis Sabilu Taubah. /instagram muhibbin.gusiqdam/

BANJARNEGARAKU.COM - Diketahui, intisari dalam Alquran Surat Al Ankabut Ayat 2 dijelaskan bahwa, Allah SWT akan bertanya kepada orang-orang yang mengaku telah beriman. Pertanyan Allah SWT kepada orang-orang yang mengaku beriman ini ada di Surat Al Ankabut Ayat 2.

Sementara itu, Gus Iqdam  juga menyampaikan," ojo mlete! Ojo ngaku beriman jika belum mendapatkan ujian dari Allah SWT. Seperti Tafsir Surat Al Ankabut Ayat 2 yang isinya, Allah SWT mempertanyakan kepada orang-orang yang mengaku beriman kepadanya." tuturnya.

Baca Juga: Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, Simak Penjelasan Buya Yahya! Biar Paham

"Wongnya Teka" (Orangnya datang?). inilah jargon yang sudah kental dengan Gus Iqdam. Selain itu juga sebagai pendakwah muda Nahdlatul Utama, sekaligus Pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Hikmah II di Desa Karanggayam Blitar. Sekaligus juga pendiri Majelis Ta'lim Sabilu Taubah, yang salah satu kalimat tenarnya, "iki info ko Pusat (Allah SWT)".

Tafsir ayat itu menjelaskan bahwa kesungguhan iman seseorang akan diketahui ketika telah mendapat ujian dari Allah SWT.
اَحَسِبَ النَّاسُ اَنْ يُّتْرَكُوْٓا اَنْ يَّقُوْلُوْٓا اٰمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُوْنَ

Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan (hanya dengan) berkata, "Kami telah beriman," sedangkan mereka tidak diuji? (QS Al-Ankabut: 2)

Baca Juga: Luar Biasa! Kalam Hikmah Keberkahan Sholawat, Ini Penjelasanya

Dalam penjelasan Tafsir Kementerian Agama, pada ayat ini, Allah bertanya kepada manusia yang telah mengaku beriman dengan mengucapkan kalimat syahadat. Apakah mereka akan dibiarkan begitu saja mengakui keimanan tersebut tanpa diuji terlebih dahulu?

 Baca Juga: Luar Biasa! Kalam Hikmah Keberkahan Sholawat, Ini Penjelasanya

Malah setiap orang beriman harus diuji lebih dahulu, sehingga dapat diketahui sampai di manakah mereka sabar dan tahan menerima ujian tersebut. Ujian yang mesti mereka tempuh itu bermacam-macam. Misalnya ujian perintah berhijrah (meninggalkan kampung halaman demi menyelamatkan iman dan keyakinan), berjihad di jalan Allah, mengendalikan syahwat, mengerjakan tugas-tugas dalam rangka taat kepada Allah, dan bermacam-macam musibah seperti kehilangan anggota keluarga, dan hawa panas yang kering yang menyebabkan tumbuh-tumbuhan mati kekeringan.

Semua cobaan itu dimaksudkan untuk menguji siapakah di antara mereka yang sungguh-sungguh beriman dengan ikhlas dan siapa pula yang berjiwa munafik. Juga bertujuan untuk mengetahui apakah mereka termasuk orang yang kokoh pendiriannya atau orang yang masih bimbang dan ragu sehingga iman mereka masih rapuh.

Baca Juga: Prof Ahmad Rofiq: Sesungguhnya Allah SWT dan Para Malaikat-Nya Bershalawat untuk Nabi SAW

Maksud ayat ini dapat dilihat dalam ayat lain, yakni, "Apakah kamu mengira bahwa kamu akan dibiarkan (begitu saja), padahal Allah belum mengetahui orang-orang yang berjihad di antara kamu dan tidak mengambil teman yang setia selain Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman. Allah Maha Teliti terhadap apa yang kamu kerjakan." (QS At-Taubah: 16).

 

Berdasarkan penjelasan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa setiap orang yang mengaku beriman tidak akan mencapai hakikat iman yang sebenarnya sebelum ia menempuh berbagai macam ujian. Ujian itu bisa berupa kewajiban seperti kewajiban dalam memanfaatkan harta benda, hijrah, jihad di jalan Allah, membayar zakat kepada fakir miskin, menolong orang yang sedang mengalami kesusahan dan kesulitan, bisa juga ujiannya berupa musibah.***

Editor: Ali A

Sumber: NU Online

Tags

Terkini

Terpopuler