BANJARNEGARAKU.COM - Menurut kalender Hijriah yang dikeluarkan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia, bulan Rajab dimulai pada Sabtu, 13 Januari 2024. Bulan Rajab telah tiba, disambut gembira oleh umat Islam di seluruh dunia. Bulan Rajab merupakan salah satu dari empat bulan haram.
Pada bulan tersebut, umat muslim dianjurkan untuk melakukan berbagai macam amalan saleh. Bukan tanpa alasan, bulan Rajab disebut memiliki banyak manfaat dan keutamaan, keberkahan dan pahala bagi yang memahaminya.
Secara bahasa, Pendakwah Ustaz Adi Hidayat menjelaskan, Rajab dapat diartikan sebagai sesuatu yang diagungkan. Pasalnya, Ustaz Adi Hidayat mengatakan orang-orang jahiliyah pun pada masa itu, khususnya suku Mudhar turut menjaga keagungan bulan Rajab.
Dikutip banjarnegaraku.com dari PikiranRakyat-Depok.com, Keutamaan bulan Rajab akan disampaikan oleh Ustadz Adi Hidayat, pendakwah yang akrab disapa UAH tersebut.
"Pada masa itu, orang-orang jahiliyah pun, khususnya suku Mudhar yang menjaga keagungan di bulan Rajab ini menjadikan penghormatan terhadap bulan yang begitu istimewa ini," kata UAH.
Baca Juga: Inilah 4 Manfaat Bunga Rosela, Baik Untuk Turunkan Kolesterol dan Kesehatan Jantung....
Dijelaskan Ustadz Adi Hidayat mengungkapkan, bahwa keutamaan bulan Rajab yang masuk dalam bulan haram telah ditegaskan oleh Allah SWT dalam Al-Quran dan Rasulullah SAW melalui hadist.
"Maka, 'bila telah masuk di bulan-bulan mulia itu,' Allah menegaskan pesan yang kuat kepada kita, 'jangan sampai kita berbuat zalim di bulan-bulan itu'," tuturnya.
Bulan Rajab Banyak Amalan Mulia, untuk Menjauhi Dosa
Selanjutnya, Ustadz Adi Hidayat mengatakan, bahwa pemaknaan tersebut diterangkan oleh sahabat Rasulullah SAW, yaitu Ibnu Abbas R.A. UAH menjelaskan Ibnu Abbas seolah memberi kesan pada umat muslim bahwa bulan Rajab merupakan bulan untuk berlatih menunaikan amalan-amalan mulia dan menjauhi perbuatan dosa.
Baca Juga: Tingkatkan Angka Partisipasi Pemilu, KPU Banyumas Woro-woro pada Penghuni Rutan
Pasalnya, orang yang berbuat amalan saleh di bulan Rajab, akan dilipatgandakan pahalanya. Sementara, orang yang berbuat maksiat, akan dilipatgandakan dosanya.
"Dengan penegasan memberi kesan orang yang meningkatkan ibadah, mengukir perbuatan mulia, maka akan dilipatgandakan pahalanya. Seperti orang yang sengaja berbuat maksiat, maka berlipat juga dosanya," imbuhnya.
Terkait amalan yang bisa dilakukan, UAH mengungkapkan para ulama bersepakat tidak merinci apa saja yang harus dikerjakan. Menurutnya, hal tersebut memberikan petunjuk yang umum terkait amalan yang bisa dilakukan oleh umat muslim.
"Maka, para ulama memperkenankan kita untuk memperbanyak amal soleh, baik berupa ibadah ritual, tingkatkan sholatnya. Kita bisa berlatih meningkatkan ibadah," ucapnya.
"Sehingga, berpeluang mendapatkan lipatan pahala. Pun melipatkan amalan dengan harta. Seperti bersedekah, dengan infaq atau dengan pengetahuan-pengetahuan yang di-share di media sosial," katanya lagi.***
DISCLAIMER: Sebagian dari artikel ini sudah tayang di PikiranRakyat-Depok.com pada 24 Januari 2023, dengan judul: Ini Keutamaan dan Amalan Bulan Rajab Kata Ustaz Adi Hidayat.