Sahroni: Ngeri, Faktanya Penembakan Kepala Negara Pernah Terjadi, Soal Anies yang Diancam akan Ditembak...

- 13 Januari 2024, 15:26 WIB
Politisi NasDem, Ahmad Sahroni -Sahroni: Ngeri, Faktanya Penembakan Kepala Negara Pernah Terjadi, Soal Anies yang Diancam akan Ditembak...f/istimewa
Politisi NasDem, Ahmad Sahroni -Sahroni: Ngeri, Faktanya Penembakan Kepala Negara Pernah Terjadi, Soal Anies yang Diancam akan Ditembak...f/istimewa /

BANJARNEGARAKU.COM - Situasi jelang Pilpres kian memanas, hingga ancaman pada salah satu paslon nomor urut 1. Hal ini diungkapkan Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni turut menanggapi adanya ancaman penembakan kepada calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan.

"Saya minta pihak kepolisian dengan cepat mengusut ancaman ini karena ini ngeri sekali. Faktanya kita lihat insiden penembakan terhadap pemimpin negara itu bisa benar-benar terjadi, seperti di Jepang dan Amerika Serikat," kata Sahroni, dikutip pada Sabtu, 13 Januari 2024.

Baca Juga: Jelang Pilpres 2024, Selain Lihat Rekam Jejak, Pemilih Harus Gunakan Hati Nurani Saat Pilih Pemimpin...

Sahroni menegaskan, pihaknya meminta polisi harus memastikan keamanan para calon presiden dan calon wakil presiden, khususnya pada masa kampanye yang mulai memanas seperti saat ini. Anies Baswedan mendapat ancaman penembakan oleh warganet saat sedang siaran langsung di aplikasi TikTok.

Dikethui, Akun medsos Instagram @rifanariansyah, yang diindikasi sebagai pengancam, kini tak bisa ditemukan lantaran diduga dihapus oleh penggunanya.

Ditambahkan Sahroni, selaku mitra kerja Polri, dirinya juga meminta agar kepolisian menyisir segala bentuk ancaman dan provokasi kepada setiap capres-cawapres di dunia maya. Jika dibiarkan, hal itu akan dapat merusak dan memperkeruh suasana menjelang hari pemilihan.

Baca Juga: Pemilik Akun TikTok Pengancam Tembak Anies Baswedan Ditangkap di Jember

"Jadi, yang bernada ancaman dan provokasi serius terhadap capres-cawapres di medsos agar segera ditindak satu per satu karena ini sudah membahayakan nyawa para pasangan calon.

Jika terjadi hanya sekadar kritik pedas, ada sedikit hujat-menghujat, dibuat meme atau yang lainnya, itu masih sangat kita bisa pahami sebagai bagian dari demokrasi, apalagi ini memang sedang momentum pemilu.

Halaman:

Editor: Dian Sulistiono

Sumber: Pikiran-Rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x