Bukan di Tanggal 2! Inilah Penjelasan Buya Yahya terkait Waktu Mengerjakan Puasa Syawal dari Berbagai Madzhab

12 April 2024, 21:00 WIB
Buya Yahya berpendapat bahwa menggosok gigi tidak membatalkan puasa jika tidak tertelan /

BANJARNEGARAKU.COM - Saat ini, suasana Hari Raya Idul Fitri masih sangat terasa, terlihat di perkampngan, bahkan di hampir di jalan raya masih banyak terlihat orang menuju sanak family untuk bersilaturahmi merayakan hari idul ftri.

Akan tetapi sebagian umat Muslim mungkin juga ada yang telah memulai puasa Syawal. Lantas apa itu puasa sayawal?

Puasa Syawal adalah ibadah yang dilakukan pada bulan Syawal, dan dianjurkan secara sunnah. Setelah menjalani puasa sepanjang bulan Ramadan, umat Islam dianjurkan untuk melanjutkannya dengan puasa selama enam hari di bulan Syawal, yang dikenal sebagai puasa enam.

Melaksanakan puasa sunnah syawal memiliki nilai keutamaan yang tinggi. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, disebutkan bahwa puasa enam hari di bulan Syawal setara dengan berpuasa selama setahun penuh.

Baca Juga: Kajian Mendalam tentang Ikhlas, Gus Baha Memaparkan Makna Ketulusan dan Keikhlasan

Namun, kapan sebaiknya puasa Syawal dimulai?

Menurut pengasuh Lembaga Pengembangan Dakwah dan Pondok Pesantren Al-Bahjah, Prof. Yahya Zainul Ma'arif, LC, MA, Ph.D., atau yang dikenal sebagai Buya Yahya, dalam sebuah kajian di YouTube Al-Bahjah Tv, puasa sunnah Syawal di mazhab Imam Syafi'i direkomendasikan dimulai pada tanggal 2 Syawal, dan dilanjutkan selama enam hari berturut-turut.

Namun, ada perbedaan pendapat di antara ulama terkait hal ini. Menurut Madzhab  Imam Maliki, tidak disarankan untuk langsung memulai puasa sunnah Syawal setelah hari raya pertama Idul Fitri atau pada tanggal 2 Syawal.

Hal ini dilakukan untuk menghindari kemungkinan puasa sunnah Syawal menjadi wajib dan membebani umat.

Namun, menurut Buya Yahya, pengikut mazhab Imam Syafi'i dapat memulai puasa sunnah Syawal kapan saja selama bulan Syawal.

Baca Juga: Sebanyak 1,87 Juta Kendaraan Bakal Kembali ke Jabotabek, Awal Pekan Depan Diprediksi Puncaknya Arus Balik

Tentu saja, melakukan puasa langsung setelah tanggal 1 Syawal dianggap lebih utama menurut ajaran mazhab Imam Syafi'i.

Apakah puasa Syawal harus dilakukan secara berturut-turut?

Menurut Buya Yahya, dalam madzhab Syafi'i, puasa Syawal tidak harus dilakukan berturut-turut selama enam hari. Namun, ada ulama yang memakruhkan jika puasa Syawal langsung dilakukan setelah tanggal 1 Syawal.

Niat puasa Syawal dan ketentuannya

Niat puasa sunnah Syawal sedikit berbeda dengan puasa Ramadan. Niat untuk puasa sunnah tidak harus dilakukan pada malam hari, seperti yang berlaku untuk puasa wajib.

Bagi yang berniat puasa Syawal di pagi hari, mereka dapat berniat saat berkeinginan untuk berpuasa, asalkan belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa sejak fajar.

Baca Juga: FANTASTIS! Festival Mudik Wonosobo 2024 Dimeriahkan Festival Balon Udara, 60 Balon Diterbangkan

Sedangkan bagi yang sudah berniat pada malam hari, mereka dapat menggunakan niat puasa yang biasa dilafalkan. Berikut adalah lafazd niat puasa syawal baik malam hari maupun siang hari!

Bagi yang baru berniat puasa syawal pada siang hari, dianjurkan untuk melafalkan niat puasa Syawal di siang hari.

Berikut bacaan niat puasa Syawal di siang hari.

Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ.

Artinya, “Aku berniat puasa sunah Syawwal hari ini karena Allah SWT.” Wallahu a’lam.

Sementara bagi yang sudah berniat puasa syawal pada malam hari untuk keesokan harinya, bisa menggunakan niat puasa yang biasa dilafazkan sebagai berikut.

Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhita‘âlâ.

Artinya, “Aku berniat puasa sunah Syawal esok hari karena Allah SWT.”

Puasa  sunnah Syawal merupakan ibadah yang sangat dianjurkan bagi umat Islam setelah menjalani ibadah puasa Ramadan.

Meskipun terdapat perbedaan pendapat mengenai waktu pelaksanaannya dan apakah harus dilakukan secara berturut-turut, hal utama yang perlu diingat adalah niat ikhlas untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Dengan mempraktikkan ajaran yang diajarkan dalam mazhab masing-masing, umat Muslim dapat meraih berkah dan keutamaan dari pelaksanaan ibadah puasa sunnah Syawal.***

Editor: Taufik Hidayat PP

Sumber: Al Bahjah TV

Tags

Terkini

Terpopuler