Khutbah Idul Fitri 1443 H, Ciri-ciri dari Islam Wasathiyah, Menjadi yang Terbaik, Menebar Nilai-nilai Utama

- 1 Mei 2022, 13:00 WIB
Khutbah Idul Fitri 1443 H, Ciri-ciri dari Islam Wasathiyah, Menjadi yang Terbaik, Menebar Nilai-nilai Utama
Khutbah Idul Fitri 1443 H, Ciri-ciri dari Islam Wasathiyah, Menjadi yang Terbaik, Menebar Nilai-nilai Utama /Pexels/

Baca Juga: Seberapa Jawa Kamu? Coba Ucapkan 'Lebaran 2022 Tanggal Berapa' Menggunakan Bahasa Jawa

Apa yang dilakukan Nabi Muhammad sejalan dengan semangat Islam untuk tidak berlebih-lebihan dalam segala aspek kehidupan termasuk ibadah.

Demikianlah salah satu prinsip wasathiyah, yaitu tidak condong secara berlebih-lebihan pada sesuatu yang sudah ada takarannya masing-masing. Tidak boleh melampuai batas.

Dalam ibadah, umat Islam dilarang untuk ghuluw (QS. An-Nisa: 171). Dalam muamalah dilarang keras untuk israf (QS. Al-A’raf: 31).

Dalam perang membela agama pun umat Islam tidak membolehkan melakukan tindakan-tindakan di luar batas seperti merusak tumbuhan, membunuh hewan dan menyakiti anak-anak, lansia serta perempuan (QS. Al-Baqarah: 190). Konsep-konsep dasar ini adalah pijakan menjadi seorang muslim yang wasathiyah.

Tujuannya supaya umat Islam terhindar dari bahaya cara berpikir yang ekstrim dan menimbulkan kemudharatan bagi banyak orang.

Islam mendorong umat muslim untuk menjadi yang selalu ada di tengah supaya tidak berat sebelah.

Baca Juga: Viral! Seberapa Jawa Kalian, Arti Kata Keblinger dalam Kalimat Aja Nganti Pinter, Nanging Keblinger

Jamaah Salat Idul Fitri rahimakumullah

Dalam kitab al-Mujam al-Mufahras li al-Alfazh al-Qur’an al-Karim karya Muhammad Fuad Abd al-Baqi kata wasatha dalam al-Qur’an disebut lima kali dengan segala maksud dan konteks penggunaannya.

Halaman:

Editor: Dimas D. Pradikta

Sumber: Muhammadiyah.or.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x