Bertakwalah kepada Allah. Ingatlah pesan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
اتَّقِ اللهَ حَيْثُمَا كُنْتَ وَأَتْبِعْ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ
“Bertakwalah kamu kepada Allah di mana saja kamu berada dan ikutilah setiap keburukan dengan kebaikan yang dapat menghapuskannya, serta pergauilah manusia dengan akhlak yang baik.”
Baca Juga: Upacara Harlah Pancasila, Bupati Tiwi Ingatkan Pentingnya Sejarah Untuk Memperkuat Mental
Hadirin jamaah jumah rahimakumullah,
Perintah takwa itu berlaku bagi siapa saja. Apakah rakyat biasa atau penguasa. Semua akan diminta pertanggungjawabannya oleh Allah subhanahu wa ta’ala. Penguasa tentu tanggung jawabnya lebih besar.
Ketahuilah, pemimpin atau penguasa pada hakikatnya adalah pelayan rakyat. Mula al-Qari di dalam Mirqâtu al-Mafâtîh Syarhu Shahîh al-Bukârî menyatakan bahwa Ibnu Majah telah meriwayatkan dari Abu Qatadah dan al-Khathib, dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu:
سَيِّدُ الْقَوْمِ خَادِمُهُمْ
Pemimpin suatu kaum adalah pelayan mereka (HR Ibn Majah).