Sungguh seburuk-buruk pemimpin adalah al-Huthamah (yang menzalimi rakyatnya dan tidak menyayangi mereka) (HR Muslim).
Baca Juga: Berkah! Penjual Tempe Naik Haji, Jamaah Lansia Asal Blora yang Sehat dan Energik
Hadirin jamaah jumah rahimakumullah,
Bukan penguasa yang baik dalam pandangan Islam, jika penguasa itu membebani kehidupan rakyat. Apalagi rakyat lagi susah. Misalnya, menaikkan harga BBM di saat masih banyak alternatif kebijakan lain yang bisa dipilih.
Bukan penguasa yang baik dalam pandangan Islam, jika mereka lebih melayani para oligarki, konglomerat, asing, dan aseng, dibandingkan rakyat banyak.
Sungguh, semua kebijakan yang menambah beban rakyat adalah kezaliman. Para penguasa hendaklah ingat doa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
اللَّهُمَّ مَنْ وَلِيَ مِنْ أَمْرِ أُمَّتِي شَيْئًا فَشَقَّ عَلَيْهِمْ فَاشْقُقْ عَلَيْهِ وَمَنْ وَلِيَ مِنْ أَمْرِ أُمَّتِي شَيْئًا فَرَفَقَ بِهِمْ فَارْفُقْ بِهِ
”Ya Allah, siapa saja yang menangani urusan umatku, lalu dia menyusahkan mereka, maka susahkanlah dia. Siapa saja yang menangani urusan umatku, lalu dia berbuat baik kepada mereka, maka perlakukanlah dia dengan baik.” (HR Muslim dan Ahmad).
Berdasarkan hadits tersebut, Imam an-Nawawi di dalam Al-Adzkâr, membolehkan berdoa atas suatu kezaliman. Artinya, boleh mendoakan keburukan bagi penguasa zalim atas kezalimannya agar Allah subhanahu wa ta’ala menimpakan balasan yang setimpal kepada dirinya.