Anjuran mandi ini sebagaimana termaktub dalam kitab Hasyiyah al-Bajuri jilid 1 yang ditulis oleh Syekh Ibrahim bin Muhammad bin Ahmad al-Bajuri. Dalam fasal jumlah mandi-mandi yang disunahkan, disebutkan di antaranya adalah mandi Idul Adha.
Mandi keramas yang dimaksud bukanlah mandi biasa, melainkan harus disertai dengan niat secara khusus.
Baca Juga: 7 Kuliner Asli yang Wajib Dicoba kalau ke Banjarnegara, Hukumnya Wajib!
Hal ini dilakukan guna membedakan dengan mandi-mandi biasa dan mandi sunnah lainnya.
Berikut bacaan niat mandi kermas Idul Adha
نَوَيْتُ سُنَّةَ الْغُسْلِ لِعِيْدِ الْأَضْحَى
Nawaitu sunnatal ghusli li ‘Idil Adlha
Artinya, “Saya niat sunnah mandi Idul Adha."
Adapun waktu pelaksanaan mandi keramas ini ialah pada tanggal 10 Dzulhijah, bisa pada tengah malam, ataupun pagi hari, sebelum melaksanakan sholat sunnah Idul Adha.***