Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, Simak Penjelasan Buya Yahya! Biar Paham

- 17 September 2023, 12:38 WIB
Maulid Nabi Muhammad SAW
Maulid Nabi Muhammad SAW /Wahyu Fajar Pasadena // Pikiran Rakyat-Banjarnegaraku.com/

BANJARNEGARAKU.COM - Dilansir oleh banjarnegaraku.com pada akun kanal YouTube Al-Bahjah TV. Akan mengulas mengenai peringatan hari kelahiran Nabi Besar Muhammad SAW sekaligus pesan Buya Yahya selaku pengasuh Pondok Pesantren Al Bahjah.

 

Diketahui, Setiap tanggal 12 Rabiul Awal, adalah hari yang mengacu pada hari dimana memperingati  kelahiran Nabi Agung Muhammad SAW. Maka Dari itu seluruh umat islam bergembira dalam menyambut hari besar tersebut. Namun, masih ada sebagian juga terdapat perbedaan pendapat tentang Maulid Nabi Muhammad SAW tersebut.

Baca Juga: Tidak Dianjurkan untuk Melakukan Tidur setelah Subuh! Ini Alasannya

Sementara itu, sebagian umat islam, masih ada yang tidak ikut memperingati hari besar tersebut. lantaran tidak adanya sumber atau dasar yang kuat, Bahkan beberapa kalangan umat Islam, ada yang membid'ah atau melarang perayaan Maulid Nabi. 

Maka dari itu, pengasuh pondok pesantren Al-Bahjah Buya Yahya menjelaskan, Adapun berkah terbesar itu adalah lahirnya Nabi Muhammad SAW di dunia untuk menunjukkan kebenaran bagi manusia. 

Kendati demikian, Buya Yahya menyampaikan dengan berpesan,"sebagai umat Islam seharusnya untuk bergembira menyambut karunia dan berkah terbesar dari Allah SWT ini." Tuturnya

Baca Juga: Luar Biasa! Kalam Hikmah Keberkahan Sholawat, Ini Penjelasanya

Selain itu, Buya Yahya juga menambahkan,"jika ada yang melarang terhadap peringatan Maulid Nabi merupakan sesuatu yang aneh, Bahkan jika ada orang yang beriman melarang peringatan Maulid Nabi, berarti orang tersebut telah salah dalam mengartikan Maulud Nabi,"tambahnya.

"Pelarangan terhadap peringatan Maulid Nabi itu, merupakan pelarangan yang aneh," kata Buya Yahya dalam ceramah yang diunggah di kanal YouTube Al-Bahjah TV. 

Dalam Faktanya, Maulid Nabi sejatinya adalah momen untuk sama-sama bergembira dengan Nabi. Kemudian bisa menjadi ajang untuk kita bersama-sama mengajak umat memperbaharui kegembiraannya dan memperbaharui syukur atas kehadiran Rasulullah SAW. 

Buya Yahya.
Buya Yahya.

Baca Juga: Ajarkan Miniatur Kepemimpinan, MTs Tanbihul Ghofilin Gelar Debat Kandidat Calon Ketua OSIM

"Untuk bergembira atas rahmat dan karunia Allah SWT itu perintah. Makannya kalau seseorang mendapatkan rizki, hendaknya berhembira menerimanya. Itu namanya syukuran, seperti syukuran rumah, baru sembuh dari sakit," ujarnya. 

Dengan seperti itu berarti sudah seharusnya kita bergembira menyambut anugerah Allah SWT berupa kelahiran Nabi Muhammad SAW. Adapun makna merayakan di sini adalah mengagungkan dengan memperbanyak Sholawat atas Nabi Muhammad SAW. 

 


"Merayakan itu mengagungkan, kalau tidak menganggungkan Nabi keluar dari iman orang tersebut. Harus kita angungkan Nabi. Dan Nabi kita agungkan mulai dari lahir," ujar Buya.

Kenyataanya, Mengagungkan Nabi Muhammad SAW memang harus setiap hari, namun lebih istimewa jika kita mengambil satu hari yakni di hari kelahiran Nabi. Hal ini dilakukan agar semua orang ingat dengan acara perayaan Maulid Nabi.  

Baca Juga: Jangan Langsung Berdiri lalu Pergi! Nikmati Dulu Rasa CintanNya, Allah SWT Masih Menunggu

Lebih lanjut, Buya Yahya mengatakan bahwa perayaan Maulid Nabi bisa kita isi dengan mengingat kisah Nabi, membaca sholawat, orang berkumpul untuk pengajian, sedekah dan semua kebaikan lainnya. Lantas dari sisi mana jika orang menyebut Maulid Nabi adalah bid'ah? Kecuali orang tersebut salah paham. 

"Jadi, Anda harus sadar bahwasanya jika ada orang yang membid'ahkan perayaan Maulid Nabi, itu karena dia tidak mengerti apa itu perayaan Maulid Nabi. Atau karena dia tidak kenal Nabi Muhammad SAW," sambungnya. 

Sebagai umat yang beriman, kita tidak perlu pusing untuk menanggapi orang yang memiliki pendapat berbeda hingga melenceng dengan kita. Sudah seharusnya kita fokus terhadap kegiatan peringatan Maulid Nabi Muhammad. 

Baca Juga: Shalat Sunah Syukrul Wudhu, Akan Dinantikan di Surga Lho!

"Besarkan, kalau punya duit Anda bisa Maulidan," kata Buya Yahya. 

Kesimpulannya bahwa, perbedaan pendapat tentang Maulid Nabi seharusnya tidak menjadi masalah antar umat beragama maupun yang sesama muslim. Namun sebagai umat Islam, sepatutnya kita menyambut hari kelahiran Nabi dengan bergembira. Kecuali jika dalam perayaannya terdapat hal-hal yang dilarang agama, maka kita boleh meninggalkannya. 

 

Demikian penjelasan mengenai perbedaan pendapat tentang Maulid Nabi dan pesan oleh Buya Yahya selaku pengasuh Pondok Pesantren Al Bahjah. Semoga bermanfaat!***

Editor: Ali A

Sumber: Al Bahjah TV


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x