Habib Luthfi bin Yahya: Hati Itu Seperti Besi, Jika Tidak Dirawat Akan Berkarat

- 25 Desember 2023, 06:30 WIB
Karomah Habib Luthfi bin Yahya Menembus Batin Habib Mundzir, Disaksikan Tukang Parkir yang Alami Kecelakaan
Karomah Habib Luthfi bin Yahya Menembus Batin Habib Mundzir, Disaksikan Tukang Parkir yang Alami Kecelakaan /

BANJARNEGARAKU.COM - Salah satu organ tubuh manusia yang sangat penting adalah hati. Selain berfungsi sebagai pompa darah untuk memompa darah ke seluruh tubuh, hati juga dianggap sebagai tempat berkumpulnya emosi dan perasaan manusia, baik positif maupun negatif. 

Oleh karena itu, penting bagi kita untuk merawat hati agar selalu sehat baik dari segi fisik maupun spiritual.

Dalam Islam, hati dipandang sebagai bagian terpenting dari jiwa manusia. 

Sebagaimana yang disebutkan dalam sebuah Hadist yang diriwayatkan Imam Muslim.

Baca Juga: Hadiah Spesial Teruntuk Ibuku Sayang, Contoh Kumpulan Doa di Hari Ibu 22 Desember 2023, Berikut Artinya...

"Sesungguhnya dalam jasad manusia terdapat segumpal daging. Jika ia baik maka seluruh jasad akan baik, dan jika ia rusak, maka seluruh jasad akan rusak. Ingatlah, segumpal daging tersebut adalah hati". 

Oleh karena itu, merawat hati menjadi penting dalam kehidupan seorang Muslim.

Namun, dalam kenyataannya, hati manusia dapat berkarat, seperti besi yang ditinggalkan terlalu lama tanpa perawatan. 

Lantas karat seperti apa yang dimaksudkan? 

Menurut Dr. H. Maulana Al-Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya atau sering disapa Habib Luthfi bin Yahya adalah seorang Sayyid, Kiai, Ulama, Mursyid dan Dai, Hati itu seperti besi yang dapat berkarat. 

Baca Juga: Ingat Pesan Nabi Muhammad SAW, Inilah Keutamaan Ibu dalam Agama Islam

Pernyataan tersebut telah diunggah melalui media sosial instagram akun @ulamanusantara yang sudah mendapatkan like lebih dari 5000 folowersnya. 

Menurut Habib Luthfi bin Yahya, Hati itu seperti besi, jika tidak dirawat akan berkarat. 

"Hati itu umpama besi. Jika tidak dirawat, akan berkarat," Habib Luthfi bin Yahya

Akan tetapi karatnya hati bukan merupakan proses elektro kimi seperti pada umumnya karat besi. 

Karatnya hati menurut Habib Luthfi bin Yahya adalah takabur, dengki, hasud, dan riya. 

Baca Juga: Gus Baha: Jika Allah Mengabulkan Do'aku maka Aku Bahagia, Tapi Jika Tidak Dikabulkan Lebih Bahagia, Mengapa?

"Karatnya hati itu seperti takabur, dengki, hasud, riya. Semua ini adalah penyakit hati," Habib Luthfi bin Yahya

Memiliki sifat takabur, dengki, hasud, dan riya memang dianggap sebagai penyakit hati yang dapat merusak keimanan dan ketaqwaan seseorang dalam Islam. 

Karena itu, penting bagi seorang Muslim untuk merawat hati agar terhindar dari penyakit-penyakit hati tersebut.

1. Takabur

Takabur adalah penyakit hati yang terjadi ketika seseorang merasa superior atau lebih baik dari orang lain. Dalam Islam, takabur dianggap sebagai dosa yang sangat besar karena menunjukkan ketidaktaatan dan keingkaran terhadap Allah SWT. 

Takabur juga membuat seseorang menjadi sombong dan tidak menghargai orang lain.

Baca Juga: Menguak Rahasia Doa yang Dikabulkan, Gus Baha: Kuncinya Sabar

2. Dengki

Dengki adalah penyakit hati yang terjadi ketika seseorang merasa iri terhadap keberhasilan atau kebahagiaan orang lain. 

Dalam Islam, dengki dianggap sebagai dosa besar yang bisa merusak persahabatan dan menjurus pada tindakan yang tidak bermoral. 

Dengki juga membawa keburukan dalam diri seseorang dan menghalangi kelancaran lidah dalam bersyukur.

3. Hasud

Hasud atau iri dengki adalah penyakit hati yang terjadi ketika seseorang merasa iri pada keberhasilan atau kebahagiaan orang lain. 

Namun, hasud lebih dari sekedar dengki, karena hasud juga didasarkan pada keinginan untuk mendapatkan apa yang dimiliki oleh orang tersebut, bahkan dengan cara yang buruk. 

Hasud dianggap sebagai salah satu dosa besar dalam Islam.

Baca Juga: Pacaran Lama Tapi Batal Nikah, KH Anwar Zahid: Dunia Ini Tidak Ada Yang Pasti Kok

4. Riya

Riya atau keinginan untuk mempertontonkan kebaikan di hadapan orang lain adalah penyakit hati yang sangat dilarang dalam Islam. 

Dalam Islam, semua perbuatan baik harus dilakukan semata-mata untuk Allah SWT dan tidak untuk memperoleh pujian atau pengakuan dari orang lain. 

Riya adalah bentuk kesyirikan dalam Islam dan dianggap sebagai hal yang sangat berbahaya bagi iman seseorang.

Sebagai umat Muslim, penting bagi kita untuk selalu menjaga hati dari penyakit-penyakit hati tersebut. 

Hal ini bisa dilakukan dengan cara memperbanyak ibadah, seperti shalat lima waktu, puasa, dan sedekah, serta dengan memperkuat hubungan dengan Allah SWT. 

Selain itu, kita juga perlu memperbanyak amalan kebaikan dan menjauhi segala bentuk perilaku yang dapat merusak hati kita dan orang lain.***

Editor: Taufik Hidayat PP

Sumber: Instagram


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x