Oleh Ahmad Rofiq*)
BANJARNEGARAKU.COM - Tadi pagi (30/3/24) saya mendapat kehormatan untuk memberikan taushiyah bakda shalat Subuh di Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) Semarang.
Kebetulan imam shalat rawatib, KH. Ulil Abshar Alhafidh, agak kurang fit, maka diamanati beliau untuk mengimami shalat subuh.
Tema yang diberikan panitia adalah “Doa yang Mustajab”. Bahasan tadarus bakda Subuh yang menarik, apalagi puasa sudah sampai di tanggal 10 Ramadhan 1445.
Allah ‘Azza wa Jalla berfirman dalam QS. Al-Baqarah: 185, “Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda (antara yang hak dan yang batil). Oleh karena itu, siapa di antara kamu yang hadir (di tempat tinggalnya atau bukan musafir) pada bulan itu, berpuasalah”.
Kemudian pada QS. Al-Baqarah: 186 Allah menegaskan: “Apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Nabi Muhammad) tentang Aku, (katakan) sesungguhnya Aku dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa, apabila ia berdoa kepada-Ku. Maka hendaklah mereka memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku agar mereka selalu berada dalam kebenaran”.
Ayat tersebut menegaskan, bahwa Allah mengabulkan doa orang yang berpuasa dan menghidupkan malam-malamnya, karena ibadah puasa bertujuan untuk menjadi ritual proses pencucian dosa melalui pengampunan dari Allah SWT.
Baca Juga: Menu Buka Puasa yang Segar dan Lezat: Resep Garang Asem
Namun nada tata krama yang harus dipenuhi, manusia sebagai hamba harus atau wajib berdoa atau adab berdoa.