Prof Ahmad Rofiq: Puasa dan Doa yang Mustajab

- 30 Maret 2024, 13:00 WIB
Prof Ahmad Rofiq
Prof Ahmad Rofiq /Ali A/

Berdoa adalah simbol dan sekaligus praktik merendahkan hati, fikiran, dan perasaan dengan penuh kekhusyuan dan ketawaduan di hadapan Allah ‘Azza wa Jalla.

Maka redaksi ‘idza da’aani” artinya “apabila seseorang berdoa kepada-Ku”.

3 Orang yang Doanya Diijabahi

Rasulullah saw menegaskan, bahwa Riwayat dari Abu Hurairah ra, sesungguhnya Nabi saw bersabda: “Tiga doa yang diijabahi tanpa ada keraguan di dalamnya, adalah:

1). Doa orang tua (kepada anak-anaknya);

2). Doa orang yang musafir (dalam perjalanan); dan

3). Doa orang yang teraniaya atau didzalimi” (Riwayat Ahmad, Abu Dawud, dan At-Tirmidzi).

Baca Juga: Debt Collector Shopee: Apakah Benar Mereka Datang ke Rumah?

Dalam Riwayat At-Tirmidzi dari Abu Hurairah ra, Rasulullah saw bersabda: “Ada 3 orang yang doanya tidak ditolak" yaitu:

1). Imam yang adil, orang yang berpuasa.

Ketika ia berbuka, dan doa orang yang teraniaya. Doanya itu dinaikkan Allah menembus awan dan dibukakan baginya pintu-pintu langit, serta firman Allah kepadanya:

“Demi kemuliaan-Ku, Aku akan menolongmu, walau di belakang nanti”. (At-Tirmidzi).

Halaman:

Editor: Ali A

Sumber: Prof Ahmad Rofiq


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah