Prof Ahmad Rofiq: Puasa dan Doa yang Mustajab

- 30 Maret 2024, 13:00 WIB
Prof Ahmad Rofiq
Prof Ahmad Rofiq /Ali A/

Sejalan dengan hadits Rasulullah saw bahwa bulan Ramadhan adalah bulan yang dihadirkan oleh Allah, di mana pintu surga dibuka lebar-lebar, pintu neraka jahim ditutup rapat-rapat, setan-setan dibelenggu, apalagi nanti di sepuluh hari ketiga (terakhir), Allah akan memberi kesempatan kepada hamba-hamba-Nya yang melakukan rangkaian ibadah iktikaf, memperbanyak istighfar, dan berdoa memohon kepada Allah, maka doa dan permohonannya dikabulkan oleh Allah.

Berdoa pada hakikatnya, buah dari bentuk kesadaran akan ke-Maha Besar-an dan betapa besar kasih sayang Allah kepada hamba-hamba-Nya.

Baca Juga: Debt Collector Shopee: Apakah Benar Mereka Datang ke Rumah?

Karena itu, dalam berdoa haruslah memenuhi tata krama dan dilakukan dengan penuh keyakinan dan husnudzan kepada Allah.

2). Orang tua yang terus menerus mendoakan anak-anaknya. Orang tua yang seperti itu adalah termasuk satu dari tiga orang yang doanya tidak ditolak di bulan Ramadhan.

Karena itu bulan Ramadhan merupakan momentum sangat istimewa bagi para orang tua agar terus menerus mendoakan kepada putra-putrinya, agar menjadi generasi yang shalih dan shalihah, bermanfaat bagi nusa, bangsa, dan agama.

Allah ‘Azza wa Jalla telah melimpahkan kehendak-Nya kepada kedua orang tua.

Rasulullah saw menegaskan: “Ridha Allah (terletak) dalam Ridha kedua orang tua, dan murka Allah (terletak) dalam murka kedua orang tua” (HR. At-Tirmidzi).

Maksud hadits tersebut adalah, bahwa Allah menjadikan ridha-Nya dari ridha kedua orang tua dan murka-Nya dari murka mereka.

Maka barang siapa kedua orang tua meridhai anak-nya, maka berarti Allah Ta’ala meridhainya.

Baca Juga: Resep Jus Buah Naga Segar untuk Buka Puasa yang Menyegarkan

Halaman:

Editor: Ali A

Sumber: Prof Ahmad Rofiq


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah