BANJARNEGARAKU.COM - Gus Baha, Rais Syuriyah PBNU, mengulas secara mendalam konsep ikhlas. Melaksanakan tindakan dengan ketulusan adalah sebuah tindakan yang patut dipuji.
Tidak terkecuali para ulama yang memiliki status sosial yang tinggi, ketika mereka bertindak dengan ikhlas.
Seorang ulama tafsir Al-Quran, yang dakwahnya memberikan ketenangan bagi umat, menjelaskan bahwa dalam membaca Al-Quran, orang yang memiliki kedudukan tinggi akan mengucapkan 'wa lillahi mulkussamawati wal-arḍ'.
Menurut KBBI, ikhlas bermakna bersih hati, tulus hati. Dalam konteks hubungan sosial, ikhlas adalah memberikan pertolongan dengan tulus hati.
Sementara itu, keikhlasan adalah kejujuran atau kesediaan. Gus Baha memberikan jawaban yang bijaksana ketika ditanya tentang ikhlas.
"Semua ini adalah milik Tuhan, kita yang ikhlas tidak ingin membanggakan diri, tidak ingin disanjung," katanya dalam video di saluran Youtube AlGhifari27.
Selain ulama, ikhlas dapat dilakukan oleh siapa pun. Dia pernah ditanya dalam sebuah seminar di Jogja mengenai keikhlasan, mengapa umat Islam menganjurkan ikhlas.
"Ikhlas adalah logika tertinggi manusia, karena dengan ikhlas berarti kita berpikir secara objektif," ujarnya.
"Jika Anda memiliki uang satu juta dan memberikannya kepada fakir miskin, namun merasa bahwa itu adalah uang Anda, itu tidak masuk akal," tambahnya.
Baca Juga: FANTASTIS! Festival Mudik Wonosobo 2024 Dimeriahkan Festival Balon Udara, 60 Balon Diterbangkan
Gus Baha menekankan bahwa semua yang kita berikan kepada orang lain, tidak boleh dianggap sebagai pemberian dari kita sendiri.
Melalui paparan Gus Baha tentang ikhlas, kita diajak untuk merenungkan betapa pentingnya tindakan yang dilandasi oleh ketulusan hati.
Semua yang kita lakukan, baik besar maupun kecil, jika dilakukan dengan ikhlas, akan menjadi ladang pahala yang tiada terhingga di sisi Allah SWT.
Oleh karena itu, marilah kita terus mengasah keikhlasan dalam setiap langkah kehidupan kita, sebagai bentuk pengabdian kepada-Nya dan sebagai wujud cinta kepada sesama manusia.***