BANJARNEGARAKU - Perang Rusia dan Ukraina menurut Paus Fransiscus harus dihentikan.
Banyak alasan yang diungkapkan oleh pemimpin Gereja Katolik Dunia ini.
Bahkan ia juga mengutuk keras kejadian tersebut.
Baca Juga: KEJAM! Rusia Tembaki Masjid Dengan Membabi Buta di Ukraina, Simak Selengkapnya
Krisis Ukraina ditanggapi oleh pemimpin Gereja Katolik Dunia, Paus Fransiscus dalam kotbahnya di depan jemaat Misa Kudus di Roma, Italia, 12 Maret 2022.
Paus Fransiskus pada Minggu mengutuk dengan keras perang di Ukraina.
Paus Fransiscus menyebutkan bahwa "agresi bersenjata" itu tak dapat diterima oleh pihak yang cinta damai dan harus segera dihentikan.
Baca Juga: Dapat Penghargaan Pelayanan Sangat Baik, Polres Banjarnegara Terpacu Tingkatkan Pelayanan
Berbicara di depan ribuan jemaat di Lapangan Santo Petrus, Vatikan, dalam pemberkatan mingguannya.
Paus Fransiscus juga mengatakan pengeboman rumah sakit dan target sipil lainnya adalah tindakan "barbar" dan tanpa "alasan strategis yang sah" dalam Krisis Ukraina yang berkelanjutan.
"Atas nama Tuhan, saya minta kalian: hentikan pembantaian ini!" kata Paus Fransiscus dan belau menyebutkan bahwa kota-kota di Ukraina berisiko "tereduksi menjadi kuburan", bagian dari Krisis Ukraina yang belum berakhir.
Baca Juga: Hari Air Sedunia, Kritisi Sampah di Bendung Gerak Serayu
Sepekan sebelumnya di tempat yang sama, Paus Fransiscus menolak penggunaan istilah "operasi militer khusus" oleh Rusia tentang invasinya di Ukraina.
"Di Ukraina, sungai darah dan air mata sedang mengalir. Ini bukan sekadar operasi militer tapi sebuah perang yang menebar kematian, kehancuran dan penderitaan," tutupnya.
Demikian pendapat pemimpin Gereja Katolik Dunia Paus Fransiscus terkait perang Rusia dan Ukraina.
Baca Juga: Resep Kopi Anti Peluru atau Bulletproof, Minuman Enak yang Ternyata Mudah Dibuat
Artikel ini sebelumnya tayang dengan judul, Krisis Ukraina , Pimpinan Tertinggi Gereja Tanggapi Invasi Rusia, Paus Fransiscus 'Hentikan Pembataian ini' di zonabanten.com.***(Widyosasongko/Bayu Kurniya Sandi/zonabanten.com)