BANJARNEGARA – Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) melansir bakal mendatangkan seribu massa dalam Aksi Nasional Geruduk Istana Negara yang berasal dari 18 kampus.
Hal tersebut diperkuat dengan beredarnya berbagai flayer di media sosial terkait ajakan dari kelompok-kelompok elemen masyarakat untuk turun demo pada 11 April 2022 di kawasan Istana Negara Jakarta.
Menanggapi hal tersebut Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes E Zulpan menuturkan belum menerima permohonan izin unjuk rasa.
Baca Juga: Ngeri! Aksi Klitih Merambah ke Boyolali, Berikut Selengkapnya
"Setiap aksi penyampaian pendapat di muka umum wajib melaporkan rencana kegiatan kepada pihak berwajib paling lambat 3 x 24 jam sebelum digelarnya aksi," ucapnya.
Dikutip dari PikiranRakyat.com pada Jumat 8 April 2022, sampai saat ini Polda Metro Jaya belum menerima permohonan kegiatan menyampaikan pendapat di muka umum oleh kelompok manapun.
Beredarnya ajakan aksi demonstrasi ini diduga karena kekecewaan masyarakat kepada pemerintahan yang ditambah dengan berbagai permasalahan dan isu ekonomi yang silih berganti.
Baca Juga: Fenomena Klitih Jogja Makin Marak, Lantas apa Sebenarnya Klitih?
"Prosedur tersebut diatur dalam Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum, apabila hal tersebut tidak terpenuhi maka pihak kepolisian bisa membubarkan aksi demonstrasi tersebut," imbuh Zulpan.
Berbagai kalangan menganggap isu mengenai ketahanan pangan, harga minyak goreng yang melonjak, kelangkaan BBM, panik buying dan dampak lainya menjadi dasar kuat kekecewaan masyarakat.
Baca Juga: Banjir Lumpur Sungai Serayu, Pengelola Waduk Mrica Banjarnegara Minta Maaf
Koordinator Media BEM SI 2022 Luthfi Yufrizal menuturkan seperti yang dilansir melalui akun resmi media sosial BEM SI, Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia melaksanakan Aksi Nasional Geruduk Istana Negara.
Adapun agenda tuntutan Aksi Nasional Geruduk Istana Negara yakni :
Baca Juga: Polisi Gagalkan Aksi Perang Sarung yang Libatkan Pelajar, Begini Ceritanya
- Mendesak dan menuntut Jokowi untuk bersikap tegas menolak dan memberikan pernyataan sikap terhadap penundaan pemilu 2024 atau masa jabatan tiga periode karena sangat jelas menghianati konstitusi negara.
- Menuntut dan mendesak Jokowi untuk menunda dan mengkaji ulang UU IKN termasuk dengan pasal-pasal yang bermasalah dan dampak yang ditimbulkan dari aspek lingkungan, hukum, sosial, ekologi, politik, ekonomi dan kebencanaan.
- Mendesak dan menuntut Jokowi untuk menstabilkan harga dan menjaga ketersediaan bahan pokok di masyarakat dan menyelesaikan permasalahan ketahanan pangan lainnya.
- Mendesak dan menuntut Jokowi untuk mengusut tuntas para mafia minyak goreng dan mengevaluasi kinerja menteri terkait.
- Mendesak dan menuntut Jokowi untuk menyelesaikan konflik agraria yang terjadi di Indonesia.
- Menuntut dan mendesak Jokowi-Maruf untuk berkomitmen penuh dalam menuntaskan janji-janji kampanye di sisa masa jabatannya.
Baca Juga: Unik, Ada Masjid Berbentuk Kabah di Purbalingga, Begini Selengkapnya
Pada aksi nasional tersebut akan dihadiri oleh seluruh kampus se-Indonesia yang terdiri dari 18 kampus seperti , UNJ, PNJ, IT-PLN, STIE SEBI, STIE DHARMA AGUNG, STIS AL WAFA, IAI Tazkia, AKA Bogor, UNRI, UNAND, UNRAM, PPNP, UNDIP, UNS, UNY, UNSOED, SSG dan STIEPER.#RakyatBangkitMelawan.***