BANJARNEGARAKU - Ketua Perhimpunan Dokter Digital Terintegrasi Indonesia (Predigti) dr Agus Ujianto Msi Med SpB, menyebut dunia kedokteran sudah saatnya untuk memulai langkah transformasi.
Langkah transormasi ilmu kedokteran ini kata Ketua Predigti dr Agus Ujianto, untuk mempersiapkan masa depan, dengan memulai langkah transformasi menuju digital.
Hal tersebut diungkapkan dr Agus Ujianto di Gedung Rektorat Universitas Insan Cita Indonesia (UICI) di Jalan HR Rasuna Said, Karet Kuningan, Jakarta Selatan, pada Jumat 24 Juni 2022.
Baca Juga: Mitos atau Fakta! Makanan Tertentu Dapat Menurunkan Kolesterol, Berikut Penjelasan Selengkapnya
dr Agus mengatakan, kegiatan pada dunia kedokteran saat ini masih konservatif. Oleh karena itu perlu pendamping untuk melakukan transformasi digital.
“Karena dunia kedokteran kegiatannya masih konservatif, perlu pendamping bagaimana transformasi digital di masa depan, apakah sesuai dengan nilai-nilai kode etik atau tidak," ungkapnya.
dr Agus menambakan, dark itu semua maka diperlukan sebuah universitas yang mempunyai laboratorium, yang bisa membandingkan antara ilmu-ilmu konservatif yang selama ini kita kerjakan versus nilai-nilai humaniora di masa depan.
Baca Juga: Hujan Deras Akibatkan Longsor, Timpa Satu Rumah di Gumelem Wetan, Banjarnegara
Terkait kunjungannya ke UICI, dr Agus menyampaikan hal tersebut dalam rangka menjajaki kemungkinan melakukan kerja sama dengan UICI.
dr Agus Ujianto yang juga direktur RSI Banjarnegara, Jawa Tengah, menjelaskan bahwa Predigti merupakan organisasi sepeminatan di bawah Ikatan Dokter Indonesia (IDI).
Predigti menyiapkan dokter-dokter yang melek teknologi di berbagai bidang.
Oleh karena hal itu, lanjut dr Agus, Predigti akan bekerja sama dengan lembaga maupun fakultas kedokteran yang ada di Indonesia.
“Tetapi, digitalisasi yang utuh itu tidak hanya memindahkan offline menjadi online saja. Itu yang akan dicari oleh Predigti," jelasnya.
"UICI saya yakin akan menjadi partner di masa depan sebagai laboratorium sekaligus contoh bagaimana mentransformasi kehidupan manusia dari era industry 4.0 kepada society 5.0,” pungkasnya.***