BANJARNEGARAKU.COM - SEMARANG - Sepulang dari MAJT Semarang, Menko Polhukam Mahfud MD saling berkabar dengan Ketua PP MAJT Semarang Prof Noor Achmad yang saat ini sedang menunaikan ibadan haji.
SAYA SEMPAT KE KEBUN KURMA DAN MELON, HEBAT. Tulis Mahfud MD via WA ke Prof Noor Achmad sembari mengirim link twitter @mohmahfudmd.
"Sy minta maaf kpd Pengurus Takmir Masjid Agung Jateng krn tak bisa melanjutkan hadir dlm acara silaturrahim dgn para tokoh masyarakat. Jadwalnya tak terinfokan sebelumnya shg berbenturan dgn acr lain di Yogya yg sy jadwalkan dgn perjalanan darat. Lain waktu kita sambung. Aminn."
Mahfud MD juga mengucapkan syukur karena bisa sholat Idul Adha di masjid yang indah, bersih, dan area yang luas. Di mana ada area pertanian untuk rakyat berupa tanaman melon dan kurma. Contoh partisipasi dalam ekonomi inklusif.
"Bersyukur alhamdulillah wallahu akbar. Pagi ini saya bisa salat iedul Adlha di Masjid Agung Semarang. Mesjig yg indah dan bersih dgn area yg luas. Di sana ada area pertanian utk ekonomi rakyat yakni pengelolaan kebun melon dan kurma. Contoh pertisipasi dlm eknomi inklusif."
Baca Juga: Polres Bantul Memperkenalkan Ujian Praktek SIM C dengan Konsep Baru
Sebagaimana diketahui Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan atau Menkopolhukam Mahfud MD menjadi khatib saat sholat Idul Adha 1444 Hijriyah di Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT), Kamis (29 Juni 2023).
Susai sholat Idul Adha, Mahfud MD melakukan panen perdana melon jenis sweet dan super sweet di agro wisata kompleks MAJT Semarang.
Didampingi KH Hasan Maulana, pengelola Agro Wisata MAJT Semarang, Dr KH Ahmad Darodji, Ketua Dewan Pembina Yayasan Nadzir Wakaf Banda Masjid Agung Semarang dalam laporan pemanfaatan tanah wakaf tersebut menyatakan tanah wakaf di lingkungan MAJT Semarang seluasa 43,1 ha. Dengan rincian sbb:
Pemanfaatan lahan tanah wakaf
1. 10 ha untuk bangunan MAJT Semarang
2. 1,9 ha direncanakan untuk bangunan pondok tahfidz
3. 1,2 ha direncanakan untuk bangunan rumah sakit
4. 9,6 ha untuk lahan agro wisata
5. 11,6 ha untuk Pasar Induk MAJT MAS
Baca Juga: Mahfud MD: Al Zaytun Tak Boleh Diambangkan, Kalau Iya ya Iya Kalau Tidak ya Tidak
Kiai Hasan Maulana menambahkan, 9,6 ha tanah wakaf dijadikan Agro Wisata dan Edu ditanami buah, sayur, padi, palawija, apotik hidup, dan lain-lain, dengan tujuan:
1. Optimalisasi pemanfaatan tanah wakaf
2. Upaya menjaga kelestarian lingkungan
3. Wahana pembelajaran atau penelitian bagi pelajar dan mahasiswa
4. Sarana rekreasi keluarga yang sehat dan murah
"Jenis melon yang kami tanam adalah melon sweet dan super sweet. Kedua jenis melon itu kami tanam di lahan seluas 2.000 m2 yang terbagi atas 8 green house. Kami menanam 9.600 bibit. Yang siap panen ada 700 pohon melon," jelas Kiai Hasan.***