Polusi Udara di Jabodetabek, Indikasi Kuat Adanya Kenaikan Kasus ISPA Meningkat...

10 September 2023, 06:30 WIB
Ilustrasi: Kualitas udara buruk. Polusi Udara di Jabodetabek, Indikasi Kuat Adanya Kenaikan Kasus ISPA Meningkat... /Freepik.com/

BANJARNEGARAKU.COM - Adanya indikasi kuat polusi udara meningkat, terutama karena terkait dengan kenaikan kadar polusi udara, sehingga berimbas pada kenaikan kasus Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) di wilayah Jabodetabek menjadi perhatian serius.

Hal ini dijelaskan oleh Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan, Imran Pambudi, menyampaikan bahwa hubungan antara cuaca dan kasus ISPA sulit untuk diukur persis, namun tren kenaikan kasus tersebut seiring dengan kenaikan kadar polusi udara sangat terlihat.

Baca Juga: FANTASTIS! Garuda Muda Pesta Gol 9-0 Kalahkan Chinese Taipei U-23, di Kualifikasi Piala Asia U-23

Adanya kenaikan kadar polusi udara di Jabodetabek, hal tersebut menjadi suatu indikasi kuat bahwa polusi udara turut mempengaruhi kesehatan pernapasan masyarakat.

Dilansir banjarnegaraku.com dari PR Depok pada 9 September 2023, Kenaikan Kasus ISPA dan Polusi Udara di Jabodetabek.

Dari data yang disampaikan oleh Imran menunjukkan bahwa kasus ISPA non-pneumonia, yang meliputi gangguan pernapasan dari tenggorokan hingga ke atas seperti batuk, paling tinggi terjadi di Jakarta Timur. Hal ini mencatatkan angka sebesar 3.115 kasus pada Selasa, 5 September 2023, mengalami peningkatan dari hari sebelumnya.

Baca Juga: Gempa Bumi Guncang Donggala Sulawesi Tengah, BMKG Sebut Tidak Berpotensi Tsunami

Walaupun demikian, perlu dicatat bahwa proporsi kasus ISPA secara keseluruhan masih didominasi oleh usia produktif (17-50 tahun). Sedangkan kasus pneumonia, yang lebih serius karena menyerang hingga ke paru-paru, lebih banyak terjadi pada balita. Hal ini disebabkan karena saluran pernapasan balita yang masih pendek, sehingga membuat mereka lebih rentan terkena ISPA pneumonia.

Sementara itu, bila dilihat dari data kasus juga menunjukkan bahwa Jakarta Barat memiliki jumlah kasus pneumonia tertinggi, diikuti oleh Kota Bogor dan Kabupaten Tangerang. Kabupaten Bogor bahkan mencatatkan kenaikan kasus tertinggi pada hari Senin, 4 September 2023 dengan angka sebanyak 192 kasus.

Upaya Pencegahan dan Penanggulangan Terhadap Polusi Udara

Bila melihat hasil dari data tersebut, hal ini menjadi sangat penting untuk diakui bahwa upaya pencegahan dan penanggulangan terhadap polusi udara adalah kunci dalam menangani masalah ini. Kementerian Kesehatan telah mengambil beberapa langkah, termasuk melengkapi puskesmas di Jabodetabek dengan perangkat Air Quality Monitoring System (AQMS) dan mempersiapkan mobile lab untuk mengidentifikasi jenis dan sumber polutan.

Baca Juga: Senjakala Prestasi Atlet Banyumas Berujung pada Pengunduran Diri Anggota KONI dan Panggilan dari Satreskrim

Maka dari itu, antisipasi juga terdapat upaya edukasi kepada masyarakat, serta merekomendasikan penggunaan masker KF94, KN95, dan masker kain dengan filter particulate matter (PM) 2,5. Sedangkan Puskesmas juga memegang peran penting dalam merespons masalah ini. Mereka harus siap untuk menerima keluhan penyakit yang terkait dengan polusi udara dan memastikan bahwa kesiapan logistik hingga pelaporan sudah terpenuhi.

Hal itu ada inisiatif di beberapa puskesmas bahkan telah berinovasi dengan menyediakan pojok polusi, di mana masyarakat dapat berkonsultasi dan mendapatkan informasi terkait penyakit pernapasan yang mungkin timbul akibat polusi udara. Penting bagi puskesmas, rumah sakit, dan fasilitas kesehatan lainnya untuk memastikan kesiapan dari segi pelaporan, tenaga kesehatan, obat-obatan, oksigen, dan antibiotik apabila terjadi peningkatan kasus pneumonia.

Segala upaya pemerintah ini, merupakan langkah dan ini menjadi kunci dalam meminimalisir dampak buruk dari kenaikan kasus ISPA yang terkait dengan polusi udara. Dengan demikian, kerjasama dari semua pihak, termasuk pemerintah, masyarakat, dan lembaga terkait, sangatlah penting dalam menghadapi tantangan kesehatan ini.

Baca Juga: Ingin Kaya Raya Tanpa pergi Ke Dukun! Habib Luthfi bin Yahya Ijazahkan Sholawat Spesial Penarik Rezeki Ini

Adanya kerjasama antisipasi dan upaya bersama ini, diharapkan kasus ISPA terkait polusi udara dapat ditekan dan kualitas udara yang lebih baik dapat diwujudkan untuk kesejahteraan masyarakat dan kesehatan masyarakat pula.***

Dapatkan update pemberitaan banjarnegaraku.com di google news KLIK DISINI

Editor: Dimas D. Pradikta

Sumber: PR Depok

Tags

Terkini

Terpopuler