Dia berjuang melawan ketimpangan sosial antara laki-laki dan perempuan pada masa itu.
Pengabdiannya semakin terealisasi setelah dia menikah dengan seorang pejabat Jawa.
Pasalnya tak lama setelah menikah, RA Kartini berhasil mendirikan sekolah yang diperuntukan khusus untuk perempuan-perempuan Jawa pada masa itu.
RA Kartini menghembuskan napas terakhirnya di usia 25 tahun, karena menderita komplikasi setelah melahirkan anak pertamanya.
Pemikiran-pemikiran RA Kartini selalu abadi dalam surat-surat yang ditulisnya.
J. H. Abendanon membantu menerbitkan surat-surat RA Kartini pada tahun 1911, dengan judul Door duisternis tot licht atau Habis Gelap Terbitlah Terang.
Baca Juga: Ingin Mudik, Kalian Bisa Pantau Kepadatan Arus Mudik di TOL Melalui CCTV Lewat HP, Ini Tutorialnya
Artikel ini telah terbit di media Pikiran Rakyat Bekasi dengan judul "Mengenal Sosok RA Kartini, Mulai dari Kisah Hidup, Surat-surat hingga Akhir Hayatnya" yang tayang pada 21 April 2021.***