Setelah mendapat gelar PHD, tidak lama kemudian ia diangkat menjadi Dirjen P4M dan Direktur LRKN yang sekarang menjadi Balitbang Kementerian Kesehatan, dan mendeklarasikan Indonesia bebas cacar. Ia juga diizinkan untuk aktif di WHO.
Tahun 1970 sampai 1980-an, ide-idenya mengenai pengendalian penyakit menukar, KB, serta kesehatan ibu dan anak diadopsi menjadi kebijakan pemerintah dengan cara bertahap.
Meskipun mempunyai empati yang besar terhadap KB, anaknya mengungkapkan bahwa Sulianti tidak sempat terlibat dalam eksekusinya. Ia tidak pernah masuk BKKBN. Sulianti menghabiskan masa karirnya dengan menekuni bidang yang sesuai dengan kompetensi akademiknya, yaitu penyakit menular.
Baca Juga: Peringati Hardiknas 2023, Sebanyak 833 Guru di Banyumas Ikuti Seminar Nasional, Ini Selengkapnya
Dia tidak pernah tertarik untuk menangani secara per orangan, sehingga ia tidak membuka praktek pribadi. Filosofi dari Prof Dr Sulianti Saroso sebagai dokter bukan hanya sebatas mengobati pasien saja, tapi menjadikan masyarakat hidup sehat, sejahtera, dan bahagia. Khususnya kalangan menengah ke bawah.***