Network
Volvo yang menargetkan setengah dari volume penjualannya menjadi EV pada pertengahan dekade dan hanya menjual EV pada tahun 2030 - mengatakan EX30 adalah salah satu peluang bisnis terbesarnya di tahun-tahun mendatang.
"Pelanggan mendapatkan SUV listrik sepenuhnya premium dengan harga yang sama dan setara dengan mesin pembakaran," katanaya.
Baca Juga: Penguatan Peran IKM Alat Angkut di Purbalingga dalam Industri Otomotif, Ini Selengkapnya
EX30 akan diproduksi di pabrik Zhangjiakou di China - yang dioperasikan oleh Geely, pemegang saham pengendali Volvo. Model baru mulai Rabu tersedia untuk dipesan di beberapa pasar termasuk Eropa dengan pelanggan awal dapat mengharapkan pengiriman awal 2024.
Hasilnya, mobil tersebut akan dikirimkan lebih awal dari SUV EV-nya yang lebih besar, EX90, yang diluncurkan pada November tahun lalu. EX90 akan mulai berproduksi pada paruh pertama tahun 2024 karena penundaan produksi.
Produsen mobil ini akan menawarkan dua jenis baterai, baterai 51 KWh LFP (lithium iron phosphate) yang lebih murah dan hemat sumber daya menawarkan jangkauan hingga 344 km dan ditargetkan pada pengemudi yang sebagian besar bepergian di dalam kota atau jarak yang lebih pendek, membantu menjaga harga masuk mobil turun, keterangan Volvo.
Baca Juga: China Pasar Terbesar Tesla Model Y, Mobil Sport Listrik Terlaris di Dunia
Baterai 69 KWh NMC (nickel manganese cobalt) yang lebih efisien akan menawarkan pembeli EX30 jangkauan yang lebih jauh hingga 480 km. Dalam versi termahalnya, model baru ini akan menelan biaya sekitar 52.000 euro.
