Network
BANJARNEGARAKU.COM - Tank-tank penjajah Israel telah 'menyandera' Rumah Sakit Al Shifa di Kota Gaza, menimbulkan tragedi kemanusiaan yang semakin memburuk. Petugas medis dan warga Gaza yang mengungsi di RS tersebut berada di lingkaran kematian.
Dilaporkan Antaranews pada 14/11 bahwa petugas medis di rumah sakit utama tersebut melaporkan bahwa sejumlah pasien, termasuk bayi yang baru lahir, telah meninggal karena pemadaman listrik yang dialami rumah sakit. RS Al Shifa menjadi target utama pasukan Israel dalam upaya mereka untuk menguasai separuh wilayah utara Jalur Gaza.
Baca Juga: 3 WNI Pilih Bertahan, Lanjutkan Tugas Relawan di Gaza
Juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza, Ashraf Al Qidra, yang berada di dalam RS Al Shifa, menyampaikan bahwa 32 pasien telah meninggal dalam tiga hari terakhir akibat pemadaman listrik dan pengepungan. Tiga bayi yang baru lahir juga termasuk dalam korban yang menyedihkan.
Saat ini, setidaknya 650 pasien masih berada di RS Al Shifa, menunggu untuk dievakuasi ke rumah sakit lain oleh Palang Merah atau lembaga netral lainnya. Namun, upaya evakuasi terhambat oleh blokade dan serangan Israel.
Israel mendakwa bahwa rumah sakit ini berada di atas terowongan yang digunakan oleh pejuang Hamas, yang disebut menggunakan pasien sebagai perisai manusia. Namun, tuduhan tersebut ditepis oleh kelompok perlawanan Palestina tersebut.
"Tank-tank berada di depan RS. Kami diblokade penuh. Ini daerah sipil sepenuhnya. Hanya ada fasilitas kesehatan, pasien, dokter, dan warga sipil lain yang tinggal di RS. Ini harus dihentikan," kata Dr. Ahmed El Mokhallalati, seorang ahli bedah Al Shifa, melalui telepon.
Dia melaporkan bahwa tank-tank Israel bahkan membombardir tangki air, sumur, dan pompa oksigen di dalam RS. Situasi yang semakin memburuk membuat para petugas medis merasa kesulitan untuk memberikan perawatan yang memadai kepada pasien.
Baca Juga: Shopee 11.11 Big Sale Bikin Penjualan Brand Lokal dan UMKM Naik 7 Kali Lipat
