BANJARNEGARAKU.COM - Krisis bahan bakar mempercepat kematian warga gaza dan menjadi salah satu pembunuh utama mereka. Kelangkaan bahan bakar juga memaksa penghentian layanan telekomunikasi.
Diberitakan Antaranews bahwa pada Kamis, Grup Telekomunikasi Palestina mengumumkan pemutusan total layanan komunikasi dan internet di Jalur Gaza. Keputusan ini diambil karena kehabisan bahan bakar, yang membuat mereka tidak dapat mempertahankan jaringan telekomunikasi. Grup tersebut menyampaikan penyesalannya dalam sebuah pernyataan resmi.
Baca Juga: Mengenal Jalan Nusantara, Etalase Budaya Indonesia di Markas Besar UNESCO
Ooredoo Palestina, perusahaan telekomunikasi lain yang beroperasi di Jalur Gaza, juga mengumumkan bahwa layanan mereka berhenti beroperasi di sebagian wilayah selatan dan utara Jalur Gaza akibat kehabisan bahan bakar.
Menteri Komunikasi dan Informasi Teknologi Palestina, Yitzhak Sidr, sebelumnya telah memohon kepada Mesir untuk mengaktifkan layanan jelajah dan mengoperasikan stasiun telekomunikasi dekat perbatasan Gaza. Namun, hingga saat ini, permohonan tersebut belum terwujud.
Sementara itu, Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) memberikan peringatan serius terkait kekurangan bahan bakar minyak (BBM) di Jalur Gaza.
Komisaris Jenderal UNRWA, Philippe Lazzarini, mengungkapkan bahwa kekurangan BBM dapat menjadi penyebab utama kematian di wilayah tersebut jika tidak segera disuplai. Lazzarini menekankan perlunya gencatan senjata segera dan pengiriman bahan bakar untuk mencegah krisis kemanusiaan yang semakin parah.
UNRWA hanya menerima setengah truk bahan bakar pada Rabu, dan penggunaannya dibatasi oleh Israel untuk truk bantuan yang tiba di perbatasan Rafah. Lazzarini memperingatkan bahwa semakin lama ditunda, semakin besar risiko pengepungan yang dapat menyebabkan lebih banyak korban jiwa di Jalur Gaza.