Ekspor 57 Ton 'Emas Putih' Jateng selama 2023 Berhasil MenambahDevisa untuk Negara Mencapai Rp1,6 Triliun

- 9 Desember 2023, 14:23 WIB
Ekspor 'Emas Putih' asal Jateng selama 2023 berhasil menambah devisa untuk negara, jika dirupiahkan mencapai Rp1,6 triliun.
Ekspor 'Emas Putih' asal Jateng selama 2023 berhasil menambah devisa untuk negara, jika dirupiahkan mencapai Rp1,6 triliun. /Ali A/


BANJARNEGARAKU.COM - SEMARANG -
 Ekspor 'Emas Putih' asal Jateng selama 2023 berhasil menambah devisa untuk negara, jika dirupiahkan mencapai Rp1,6 triliun.

Ya, selama Januari hingga November 2023, Jateng mengekspor 57 ton 'emas putih' ke Singapura, Tiongkok, Hongkong, Taiwan, Makao, Kanada, dan Amerika Serikat (AS).

'Emas putih' yang dimaksud adalah sarang burung walet atau SBW. Nilai ekonomis dari ekspor 57 ton 'emas putih' atau SBW asal Jateng itu mencapai Rp1,6 triliun. 

Berdasarkan sistem data Iqfast, Badan Karantina Indonesia melalui Karantina Hewan Ikan dan Tumbuhan Jawa Tengah berhasil memfasilitasi SBW asal Jateng dengan mematuhi persyaratan ekspor sehingga meningkat signifikan di pasar global dengan menerbitkan 545 kali sertifikat kesehatan.

Baca Juga: Presiden Jokowi Sikapi Pengungsi Rohingya, Begini Realita Kecurigaan Tentang TPPO

Menurut Turhadi Noerachman, Pejabat Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan Jawa Tengah melalui keterangan tertulisnya, Sabtu, 9 Desember 2023, angka ekspor tersebut di atas berarti sebuah peningkatan sebanyak 42,5 % dibanding periode yang sama di tahun 2022.

Di mana pada periode yang sama di tahun 2022, Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan Jawa Tengah menfasilitasi ekspor 40 ton SBW dengan nilai ekonomi Rp1 triliun dan menerbitkan 363 kali sertifikat kesehatan.

Permintaan 'emas putih' atau SBW asal Jawa Tengah di pasar global menunjukkan tren positif, meningkat 42,5% dibandingkan tahun 2022.

Baca Juga: Kampanye Hari ke-12 Cawapres Mahfud MD: Membangun Kedekatan dengan Masyarakat di Kota Bandung

"Hal ini patut kita syukuri karena SBW yang juga dikenal sebagai emas putih merupakan salah satu komoditas ekspor yang memiliki nilai ekonomis tinggi," Ungkap Turhadi Noerachman.

Menurut dia meningkatnya permintaan pasar 'emas putih' atau sarang burung walet atau SBW asal Jawa Tengah, selama ini pihaknya rutin memberikan bimbingan teknis dan pengawasan terhadap serangkaian pemrosesan SBW hingga ekspor untuk menjamin kesehatan SBW sesuai dengan persyaratan negara tujuan.

Dikatakan Turhadi, salah satu proses penjaminan kesehatan SBW adalah dengan proses ketelusuran dari hulu sampai hilir. Proses ketelusuran ini terus dikembangkan guna memperkuat jaminan Kesehatan.

Halaman:

Editor: Ali A

Sumber: Karantina Hewan Ikan dan Tumbuhan Jawa Tengah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah