Anies Baswedan Menilai Prabowo Subianto Tak Tahan Menjadi Oposisi dalam Debat Pertama Pilpres 2024

- 13 Desember 2023, 11:55 WIB
Capres nomor urut satu Anies Baswedan (kanan) dan capres nomor urut dua Prabowo Subianto beradu argumen pada debat perdana Capres dan Cawapres 2024 di Gedung KPU, Jakarta, Selasa, 12 Desember 2023.
Capres nomor urut satu Anies Baswedan (kanan) dan capres nomor urut dua Prabowo Subianto beradu argumen pada debat perdana Capres dan Cawapres 2024 di Gedung KPU, Jakarta, Selasa, 12 Desember 2023. /Antara/Galih Pradipta/

BANJARNEGARAKU.COM - Debat pertama calon presiden (Capres) Pilpres 2024 yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Jakarta, pada Selasa, 12 Desember 2023, menjadi panggung pertarungan gagasan dan pandangan antara dua kandidat utama, yakni Anies Baswedan dan Prabowo Subianto. Salah satu sorotan pernyataan yang menarik perhatian adalah penilaian Anies Baswedan terhadap kemampuan Prabowo sebagai oposisi.

Anies Baswedan, yang menempati nomor urut 1 dalam Pilpres 2024, menyatakan bahwa Prabowo Subianto, yang menjadi capres nomor urut 2, tidak memiliki ketahanan untuk menjadi oposisi.

Pernyataan ini diungkapkan Anies sebagai tanggapan atas komentar Prabowo dalam sesi debat. Anies menyayangkan bahwa tidak semua orang memiliki kekuatan untuk menjadi bagian dari oposisi, dan mencontohkan Prabowo Subianto sebagai contoh yang tidak tahan menjadi oposisi.

Menurut Anies, dalam sebuah proses demokrasi, terdapat dua unsur yang sama-sama dihormati, yaitu pemerintah dan oposisi. Ia menekankan pentingnya oposisi sebagai pihak yang memberikan pandangan berbeda dan menjadi penyeimbang terhadap kebijakan pemerintah.

Anies mengungkapkan bahwa Prabowo sendiri menyatakan ketidakmampuannya menjadi oposisi dengan alasan bahwa tidak berada dalam kekuasaan akan menghambat kemampuannya untuk berbisnis.

Anies juga menyoroti minimnya peran oposisi dalam konteks politik saat ini. Ia mencatat bahwa kebebasan berbicara mengalami penurunan, termasuk kritik terhadap partai politik. Pandangannya adalah bahwa krisis demokrasi tidak hanya terkait dengan partai politik, tetapi juga terkait dengan ketidakmampuan untuk menjalankan oposisi dengan efektif.

Tanggapan Prabowo Subianto

Prabowo Subianto, sebagai respon terhadap pernyataan Anies, menilai bahwa pendapat Anies terlalu berlebihan. Menurutnya, Anies sendiri terpilih menjadi Gubernur DKI Jakarta melalui proses demokrasi yang berjalan dengan baik.

Prabowo menegaskan bahwa demokrasi yang baik adalah prasyarat bagi seseorang untuk menduduki posisi pemerintahan, seperti jabatan Gubernur.

Halaman:

Editor: Afif Fatkhurahman

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah