Vaksin Polio Tetes yang Diberikan Kemenkes Bahayakan Anak-anak, Benarkah? Yuk Cek Faktanya

- 25 Januari 2024, 08:49 WIB
Siswa TK Kemala Bhayangkari Purwodadi saat menerima tetes vaksin polio.
Siswa TK Kemala Bhayangkari Purwodadi saat menerima tetes vaksin polio. /Media Purwodadi / Dok Bripka Novi Ariani./

BANJARNEGARAKU.COM - Sebuah artikel berjudul "Obat tetes polio oral dikaitkan dengan kelumpuhan di India" yang diunggah oleh seorang pengguna platform X telah menarik perhatian terkait pemberian vaksin polio di Indonesia oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Artikel tersebut menyebutkan bahwa Kemenkes telah membahayakan anak-anak Indonesia dengan memberikan vaksin polio tetes yang sudah dilarang di beberapa negara.

Dalam penelusuran lebih lanjut, diketahui bahwa artikel tersebut merujuk pada vaksin tetes Polio atau Oral Polio Vaccine (OPV). Sebuah penelitian di India pada tahun yang sama dengan artikel tersebut mengungkap bahwa pemberian OPV telah terkait dengan lebih dari 490.000 kasus kelumpuhan.

Baca Juga: Kabupaten Purbalingga Tetap Lakukan Sweeping, Meski Sub PIN Polio Telah Lebihi Target

Namun faktanya bahwa laporan dari SciDevNet pada tahun 2018 menjelaskan bahwa pemberian OPV berhasil menghilangkan polio di India sejak digunakan pada tahun 2000. Namun, dampak negatif juga tercatat, dengan lebih dari 490.000 kasus kelumpuhan yang dikaitkan dengan vaksin tersebut.

Puskesmas Kuta Selatan, Kabupaten Badung, mencatat bahwa salah satu kekurangan OPV dapat menyebabkan kelumpuhan pada penerima vaksin.

Namun, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI, Siti Nadia Tarmizi, menjelaskan bahwa dampak tersebut terjadi karena imunisasi OPV yang tidak lengkap dan tidak tepat waktu.

Untuk mengatasi potensi risiko dan memaksimalkan perlindungan masyarakat Indonesia dari penyakit polio, Kemenkes merekomendasikan imunisasi kombinasi.

Baca Juga: Imunisasi Polio Desa Jetis Sasar 358 Anak, Kades Ica: Partisipasi Meningkat!

Imunisasi ini terdiri dari empat dosis vaksin polio tetes (OPV) dan dua dosis vaksin polio suntik (IPV). Rekomendasi ini sesuai dengan pedoman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional (ITAGI).

Halaman:

Editor: Afif Fatkhurahman

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x